Bangun Tidur Tapi Rasanya Malah Lelah? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya!
- Freepik
Lifestyle –Kamu pernah bangun pagi setelah tidur cukup tapi malah merasa lebih capek dari sebelum tidur? Kepala berat, badan lemas, dan otak rasanya belum bisa diajak kompromi. Bahkan butuh waktu lama hanya untuk bisa berpikir jernih, apalagi langsung kerja atau meeting pagi.
Kalau iya, bisa jadi kamu sedang mengalami sleep inertia. Kondisi ini sangat umum dialami banyak orang, terutama pekerja kantoran yang sering bangun karena alarm atau begadang karena kerjaan numpuk. Sleep inertia bisa membuat kamu merasa belum siap menjalani hari meskipun jam menunjukkan sudah pagi.
Sleep inertia atau inersia tidur adalah kondisi ketika otak belum sepenuhnya sadar meskipun tubuh sudah bangun. Ibarat komputer yang baru dinyalakan, otak butuh waktu untuk “booting” sebelum bisa bekerja normal.
Gejala sleep inertia bisa meliputi rasa pusing atau "berat di kepala", lemas dan malas bergerak. Selain itu, susah berpikir jernih dan membuat keputusan, lambat merespons situasi hingga mudah emosi atau bad mood
Biasanya kondisi ini berlangsung 15 hingga 60 menit setelah bangun tidur. Namun pada beberapa orang, terutama yang tidurnya terganggu atau kurang berkualitas, efeknya bisa terasa lebih lama dan mengganggu aktivitas harian.
Menurut direktur Sleep and Chronobiology Laboratory di University of Colorado Boulder, Dr. Kenneth Wright, sleep inertia terjadi karena otak, khususnya bagian prefrontal cortex, belum sepenuhnya aktif ketika kamu terbangun.
"Sleep inertia terjadi karena bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan dan konsentrasi belum aktif optimal saat kita bangun," jelas Dr. Wright.