Kalap di Restoran All You Can Eat Saat Long Weekend? Waspadai 5 Bahayanya untuk Tubuh!
- Freepik
Lifestyle –Libur panjang atau long weekend memang selalu bikin suasana hati lebih ringan. Banyak orang memanfaatkannya untuk quality time bareng keluarga, hangout sama teman, atau sekadar memanjakan diri dengan makan enak. Salah satu pilihan favoritnya? Restoran all you can eat (AYCE).
Konsep makan sepuasnya ini memang menggoda. Bayar sekali, bisa makan daging, sushi, dessert, sampai kenyang maksimal. Tapi sayangnya, terlalu menikmati AYCE bisa membawa dampak negatif buat tubuh, apalagi kalau kamu ‘kalap’ dan mengabaikan sinyal kenyang dari tubuh.
Menurut dokter spesialis gizi klinis dari Stanford University School of Medicine, Dr. Michelle Hauser, makan berlebihan dalam satu waktu, apalagi makanan tinggi lemak dan gula, dapat menyebabkan respons metabolik yang merugikan.
“Sekali dua kali mungkin tak terasa, tapi dalam jangka panjang bisa memicu masalah serius,” kata dia.
Nah, sebelum kamu kembali booking AYCE untuk long weekend berikutnya, yuk kenali dulu 5 bahaya tersembunyi dari makan berlebihan di restoran all you can eat.
1. Gangguan Pencernaan: Kembung, Mual, hingga Asam Lambung Naik
Siapa yang pernah merasa perut penuh, begah, bahkan mual setelah makan AYCE? Itu adalah reaksi alami tubuh saat kamu mengonsumsi lebih banyak dari yang bisa dicerna dalam satu waktu.
Lambung kita punya kapasitas terbatas. Saat dipaksa mencerna makanan terlalu banyak, apalagi dalam waktu singkat. Hasilnya? bisa bikin perut terasa seperti ‘meledak’ dan kalau kamu punya riwayat maag atau GERD, makan besar seperti ini bisa memicu naiknya asam lambung.
Dr. Hauser menyarankan, penting untuk makan perlahan dan berhenti sebelum benar-benar kenyang. Sistem pencernaan butuh waktu sekitar 20 menit untuk mengirim sinyal kenyang ke otak.
2. Lonjakan Gula Darah Mendadak
Banyak yang mengira hanya penderita diabetes yang perlu khawatir soal gula darah. Padahal faktanya, siapa pun bisa mengalami lonjakan gula darah terutama setelah konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, seperti nasi goreng, mie, kue manis, es krim, atau saus BBQ manis yang sering ada di menu AYCE.
Lonjakan gula darah ini bisa menyebabkan gejala seperti ngantuk berat setelah makan, mudah lapar lagi setelah 1–2 jam, sakit kepala ringan hingga perasaan gelisah atau lemas
“Frekuensi lonjakan gula darah yang terlalu sering dapat menyebabkan resistensi insulin, pintu masuk menuju diabetes tipe 2,” Dr. Hauser menambahkan.
3. Kolesterol dan Lemak Darah Bisa Naik Tajam
Daging berlemak, jeroan, keju panggang, gorengan, dan makanan berlemak tinggi lainnya memang menggoda. Tapi semua itu bisa langsung menaikkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, bahkan hanya dari satu kali sesi makan besar.
Tubuh membutuhkan waktu cukup lama untuk memproses lemak, dan jika kadarnya berlebih, sisanya akan disimpan sebagai lemak tubuh. Dalam jangka panjang, ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah hingga hipertensi
Apalagi jika long weekendmu berisi 2–3 hari berturut-turut makan besar. Bisa-bisa setelah libur malah harus ke dokter.
4. Kelelahan dan Kantuk Berlebihan Setelah Makan
Makan banyak = energi bertambah? Salah! Justru saat kamu makan terlalu banyak, tubuh malah mengalihkan energi ke proses pencernaan. Ini membuat aliran darah ke otak berkurang, dan kamu merasa ngantuk berat, lemas, atau bahkan tidak produktif selama sisa hari liburanmu.
Efek ini disebut food coma atau dalam istilah medis dikenal sebagai postprandial somnolence. Jadi kalau kamu merasa seperti ingin rebahan seharian setelah AYCE, itu bukan karena dagingnya enak banget, tapi karena tubuhmu bekerja keras memproses makanan yang berlebihan.
5. Makan Secara Emosional: Bukan Lapar, Tapi Ikut-ikutan
Salah satu bahaya yang jarang disadari adalah emotional eating, alias makan bukan karena lapar, tapi karena:
- Teman ngajak terus
- Sayang kalau nggak ambil semua menu
- Pengen “balas dendam” setelah diet ketat
AYCE sering jadi ajang 'balas dendam' atau pelampiasan stres setelah seminggu kerja. Padahal, kebiasaan ini bisa mengganggu pola makan sehat, bahkan memicu binge eating atau gangguan makan lainnya jika terus-menerus terjadi.
“Makan harusnya disesuaikan dengan sinyal tubuh, bukan suasana hati atau lingkungan sosial. Jika tidak, kita bisa kehilangan kendali dan menjadikan makan sebagai pelarian,” Dr. Hauser mengingatkan.
Tips Aman Makan AYCE Saat Long Weekend
Bukan berarti kamu harus berhenti makan enak atau menjauhi AYCE selamanya. Kamu tetap bisa menikmati makan puas saat long weekend—asal tahu batasnya.
Berikut beberapa tips dari Dr. Hauser dan ahli gizi lainnya:
- Mulai dari sayur dulu. Salad atau sayur rebus bisa membuat kamu kenyang lebih cepat dan memperlambat penyerapan lemak.
- Ambil porsi kecil dari semua menu. Jangan langsung penuh satu piring. Lebih baik ambil sedikit, coba dulu, baru ulangi jika benar-benar suka.
- Jangan nunggu kelaparan baru makan. Makan saat terlalu lapar bikin kamu sulit mengontrol porsi.
- Minum air putih, bukan minuman manis. Air putih membantu pencernaan dan mencegah kamu “tertipu” rasa haus yang disangka lapar.
- Pasang alarm waktu makan. Batasi waktu di meja makan, misalnya hanya 90 menit. Ini membantumu lebih mindful dan tidak makan berlebihan.
Long weekend memang saat yang tepat buat bersenang-senang. Tapi jangan biarkan euforia makan besar malah bikin tubuhmu kerja rodi setelahnya. Mulut mungkin puas, tapi lambung, hati, dan pankreas bisa protes diam-diam.
Seperti kata Dr. Michelle Hauser bahwa merayakan liburan boleh, tapi jangan abaikan sinyal tubuh. Kenikmatan sesaat tak sebanding dengan dampak jangka panjang yang bisa muncul.
Jadi, nikmati AYCE dengan cerdas: tahu kapan harus berhenti, dan selalu dengarkan tubuhmu. Karena liburan paling menyenangkan adalah yang berakhir dengan tubuh tetap sehat dan energi tetap terjaga.