Telapak Tangan Sering Berkeringat? Bukan Hanya Gugup Bisa Jadi Masalah Jantung
- Freepik
Lifestyle –Kamu pernah merasa telapak tangan terus berkeringat meski cuaca sejuk dan kamu nggak sedang gugup? Mungkin kamu mengira itu hal sepele. Tapi ternyata, keringat berlebih di telapak tangan, apalagi kalau sering terjadi tanpa alasan, bisa jadi indikasi awal kondisi medis tertentu, bahkan gangguan jantung.
Yuk, kita bahas apa saja penyebabnya dan kapan kamu perlu waspada.
Kenapa Telapak Tangan Bisa Berkeringat Berlebih?
Tubuh kita berkeringat sebagai respons alami terhadap panas, aktivitas fisik, atau stres. Tapi dalam beberapa kasus, kelenjar keringat bisa aktif secara berlebihan tanpa pemicu jelas. Nah, kondisi ini dikenal sebagai hiperhidrosis palmaris, keringat berlebih di telapak tangan.
Tanda utamanya adalah:
- Tangan basah sepanjang hari
- Sering merasa tidak nyaman saat berjabat tangan atau memegang benda
- Bisa muncul sejak usia remaja atau dewasa awal
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari faktor psikologis seperti stres dan cemas, hingga gangguan sistem saraf atau penyakit dalam seperti jantung dan tiroid.
Mengenal Hiperhidrosis: Primer vs Sekunder
Hiperhidrosis terbagi dua:
Hiperhidrosis Primer
- Biasanya muncul sejak muda
- Disebabkan oleh aktivitas berlebih saraf simpatis, yaitu bagian dari sistem saraf otonom
- Tidak terkait penyakit lain
- Sering hanya menyerang bagian tubuh tertentu seperti telapak tangan atau kaki
Hiperhidrosis Sekunder
- Muncul akibat penyakit tertentu
- Bisa mempengaruhi seluruh tubuh
- Pemicu: hipertiroid, diabetes, menopause, efek samping obat, bahkan gangguan jantung
Menurut ahli jantung dari NYU Langone Health, Dr. Nieca Goldberg, masalah pada sistem saraf otonom yang mengatur suhu dan denyut jantung bisa menyebabkan keringat berlebih, terutama jika berkaitan dengan penyakit jantung atau tekanan darah.”
Kaitan Keringat Berlebih dengan Jantung dan Fakta Medisnya
Banyak orang tidak menyadari bahwa keringat di telapak tangan bisa menjadi pertanda tubuh sedang mengalami stres kardiovaskular. Dalam kondisi tertentu, seperti detak jantung tidak stabil atau tekanan darah turun tiba-tiba, tubuh akan mengaktifkan saraf simpatis sebagai respon ‘darurat’ dan salah satu efeknya adalah keringat dingin di telapak tangan.
Beberapa situasi medis yang bisa menimbulkan gejala ini:
- Aritmia (irama jantung tidak normal)
- Serangan jantung ringan (angina)
- Gagal jantung awal
- Serangan jantung diam-diam (silent heart attack)
Pada kasus silent heart attack, gejalanya memang tidak dramatis seperti di film. Bisa jadi cuma muncul berupa:
- Telapak tangan basah
- Mual ringan
- Rasa tidak nyaman di dada
- Badan lemas mendadak
Gejala Tambahan yang Harus Kamu Waspadai
Kalau kamu mengalami keringat berlebih di telapak tangan yang disertai gejala berikut, sebaiknya segera cek ke dokter:
- Nyeri dada (terutama jika menjalar ke rahang, leher, atau lengan kiri)
- Jantung terasa berdebar atau detak tidak teratur
- Pusing atau kepala ringan
- Mudah lelah meskipun aktivitas ringan
- Mual, muntah, atau terasa seperti masuk angin lama
“Banyak wanita datang ke UGD bukan karena nyeri dada, tapi karena lemas dan keringat dingin. Itu bisa jadi tanda awal serangan jantung yang tidak disadari,” ungkap Dr. Goldberg menegaskan
Kapan Harus Periksa Jantung atau Saraf?
Sering kali, orang menunda periksa karena gejalanya dianggap ringan. Tapi kamu harus mulai waspada jika:
- Keringat muncul tanpa alasan jelas (bukan karena cuaca panas, stres, atau olahraga)
- Muncul saat istirahat atau malam hari
- Semakin sering dan mengganggu aktivitas
- Ada riwayat keluarga dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau gangguan saraf
Lebih baik mencegah daripada menyesal, bukan?
Tes yang Bisa Dilakukan untuk Memastikan Penyebabnya
Kalau kamu ke dokter dengan keluhan ini, biasanya kamu akan menjalani beberapa pemeriksaan, seperti:
Untuk jantung:
- EKG (Elektrokardiogram) untuk cek irama jantung
- Tes treadmill untuk melihat respons jantung saat aktivitas
- Echocardiogram untuk memeriksa fungsi otot jantung
Untuk penyebab lain:
- Tes darah tiroid (TSH, T3, T4)
- Tes gula darah untuk mengecek diabetes
- Evaluasi saraf otonom jika dicurigai ada masalah sistem saraf
Penanganan Sesuai Penyebabnya
Setelah tahu penyebabnya, barulah penanganan bisa lebih tepat. Berikut beberapa pendekatan yang biasanya disarankan:
Jika akibat stres ringan atau hiperhidrosis primer:
- Gunakan antiperspiran khusus untuk tangan
- Coba teknik relaksasi, napas dalam, atau yoga
- Obat oles/topikal atau pil oral (misalnya glycopyrrolate)
Jika berhubungan dengan jantung:
- Terapi sesuai diagnosis utama: aritmia, hipertensi, angina, dll
- Minum obat jantung secara teratur
- Jalani diet rendah garam, olahraga terkontrol, dan berhenti merokok
Terapi lanjutan untuk kasus ekstrem:
- Iontophoresis: terapi listrik ringan untuk menghentikan produksi keringat
- Botox: disuntikkan di telapak tangan untuk menghambat sinyal saraf ke kelenjar keringat
- Simpatektomi: prosedur bedah saraf (hanya untuk kasus berat)
Telapak tangan yang berkeringat terus mungkin tampak remeh, tapi bisa jadi itu alarm awal dari gangguan serius. Bukan berarti semua keringat adalah tanda penyakit, tapi jika muncul tanpa alasan jelas, disertai gejala lain, dan berlangsung terus-menerus, kamu perlu lebih waspada.
“Tubuh kita punya bahasa sendiri dan keringat berlebih bisa jadi bagian dari pesan penting yang tidak boleh diabaikan,” Kata Dr. Goldberg.
Ingat, lebih baik cek dan ternyata bukan apa-apa, daripada menyesal karena terlambat mendeteksi. Dengarkan tubuhmu, sekecil apa pun gejalanya.