Kepala Pusing Saat Tak Punya Uang hingga Picu Masalah Kesehatan Serius? Ini Penjelasan Ilmiah dan Medisnya

Ilustrasi Sakit Kepala
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Pernahkah kamu merasa kepala mendadak pusing hanya karena memikirkan tagihan yang menumpuk, saldo rekening yang menipis, atau dompet yang terasa ringan di tanggal tua? Fenomena ini ternyata bukan hanya soal baper atau panik berlebihan. Dalam dunia medis dan psikologi, ada penjelasan ilmiah tentang kenapa kondisi keuangan yang buruk bisa benar-benar bikin kepala nyut-nyutan.

Beberapa orang menyebutnya sebagai efek stres finansial, tapi di balik itu, tubuh dan otak kita sebenarnya bekerja ekstra keras saat menghadapi tekanan ekonomi. Artikel ini akan membahas bagaimana kondisi tak punya uang bisa memengaruhi tubuh, khususnya kepala, menurut para ahli kenamaan dunia.

Pertama mari bahas alasan dibalik mengapa seseorang bisa pusing saat tak memiliki uang. Setiap kali kita dihadapkan pada masalah keuangan yang berat, tubuh secara otomatis akan mengaktifkan mode fight or flight, alias respons stres. Sistem saraf simpatik melepaskan hormon seperti adrenalin dan kortisol ke dalam tubuh. Tujuannya? Agar tubuh siap menghadapi ancaman, dalam hal ini ancaman ekonomi.

Ahli psikiatri dan neurosains dari Brown University, Dr. Judson Brewer menjelaskan bahwa stres akibat uang merupakan bentuk tekanan kronis yang secara langsung memengaruhi fungsi otak, terutama bagian prefrontal cortex (yang mengatur pengambilan keputusan) dan sistem limbik (yang mengatur emosi). Ketika dua bagian ini terganggu, kamu bukan hanya menjadi lebih mudah panik, tapi juga rentan terhadap pusing dan sakit kepala karena otot-otot tubuh yang tegang.

Apa yang Terjadi di Otak Saat Mengalami Tekanan Keuangan?

Otak manusia sangat sensitif terhadap tekanan emosional. Saat kita stres karena uang, bagian amigdala, pusat rasa takut dan cemas dalam otak menjadi lebih aktif. Ini menyebabkan kita merasa cemas berlebihan, sulit berpikir jernih, dan seringkali mengalami gejala fisik seperti pusing, mual, atau detak jantung yang cepat.

Menurut studi dari Princeton University, kemiskinan kronis bisa mengurangi kemampuan kognitif seseorang hingga setara dengan kehilangan 13 poin IQ. Artinya, kemampuan berpikir, memutuskan, dan merencanakan jadi jauh lebih lemah. Saat otak terus bekerja keras karena tekanan keuangan, muncul gejala seperti pusing, migrain, dan gangguan konsentrasi.

Stres Finansial dan Gangguan Psikosomatik

Saat kamu bilang, ‘Pusing banget mikirin utang’, itu bisa jadi benar secara medis. Tubuh kita punya cara sendiri mengekspresikan stress, dan salah satunya lewat gejala psikosomatik, yaitu gangguan fisik yang dipicu oleh tekanan psikologis.

Ahli neuroendokrinologi dari Stanford University, Dr. Robert Sapolsky menyebutkan bahwa stres jangka panjang seperti masalah ekonomi dapat merusak sistem tubuh secara menyeluruh. Mulai dari peningkatan tekanan darah, ketegangan otot leher dan kepala, hingga penurunan sistem imun yang bisa membuatmu lebih rentan sakit, termasuk sakit kepala kronis.

Masalah Finansial Bisa Picu Kecemasan dan Depresi

Tidak punya uang bisa membuat seseorang merasa gagal, rendah diri, bahkan tidak berguna. Perasaan seperti ini jika berlangsung lama dapat memicu gangguan kecemasan dan depresi. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang yang mengalami tekanan ekonomi memiliki risiko 3 kali lebih besar mengalami depresi berat dibandingkan mereka yang kondisi ekonominya stabil.

Dalam jangka panjang, tekanan batin yang terus-menerus bisa mengganggu pola tidur, nafsu makan, bahkan relasi sosial. Dan tentu saja, efek fisiknya seperti pusing dan kelelahan mental tak bisa dihindari.

Bisa Berujung ke Penyakit Serius

Jika kamu mengira rasa pusing karena uang hanyalah gejala ringan, hati-hati. Stres finansial yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Mulai dari hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebab saat tubuh terus dibanjiri hormon stres, sistem tubuh menjadi kacau.

Menurut psikolog peraih Nobel Ekonomi, Dr. Daniel Kahneman tekanan ekonomi menguras energi kognitif seseorang. Kita jadi lebih mudah salah mengambil keputusan, mudah emosi, dan semakin rentan jatuh sakit.

Gejala Tubuh Saat Mulai Kewalahan Karena Masalah Uang

Kenali gejala tubuhmu. Jika kamu mengalami beberapa hal ini, bisa jadi tubuhmu sedang bereaksi terhadap tekanan finansial:

  • Pusing yang datang tiba-tiba dan berulang
  • Leher dan bahu terasa tegang dan kaku
  • Tidur tidak nyenyak atau sering mimpi buruk
  • Mudah marah dan sulit fokus
  • Perut kembung atau mual tanpa sebab jelas

Ini semua adalah tanda-tanda bahwa tubuhmu mulai kewalahan menghadapi stres, dan harus segera diatasi.

Cara Meredakan Pusing Akibat Masalah Uang

Walau tak semua masalah finansial bisa langsung diselesaikan, ada banyak cara untuk meredakan efek negatifnya pada tubuh dan pikiran:

  1. Latihan Pernapasan dan Mindfulness
    Melatih napas dan kesadaran bisa membantu menurunkan hormon stres. Coba meditasi 10 menit sehari.
  2. Rutin Berolahraga Ringan
    Jalan kaki 30 menit sehari bisa sangat membantu memperbaiki mood dan sirkulasi darah.
  3. Tidur Cukup dan Berkualitas
    Kurang tidur justru memperburuk tekanan emosional. Tidur 7-8 jam per malam penting untuk memulihkan tubuh.
  4. Bicara dengan Psikolog atau Konselor Keuangan
    Jangan ragu mencari bantuan profesional. Konselor bisa membantumu mengatur keuangan secara realistis.
  5. Ubah Mindset Finansial
    Psikolog dari University of British Columbia¸ Dr. Elizabeth Dunn menyarankan untuk lebih menghargai pengalaman hidup daripada sekadar mengejar materi. Ini bisa membantumu merasa lebih ‘cukup’.