Sering Marah Bisa Picu Stroke? Ini Penjelasan Medisnya

Ilustrasi marah-marah
Sumber :
  • Pixaby

Lifestyle –Marah adalah hal yang wajar. Siapa pun pasti pernah merasa kesal, emosi, atau bahkan meledak-ledak saat menghadapi situasi yang membuat frustasi. Tapi hati-hati, kalau kamu terlalu sering marah, apalagi tanpa kontrol, bisa-bisa dampaknya tidak cuma merusak suasana hati… tapi juga berbahaya bagi otakmu.

 

Dalam beberapa kasus, ledakan emosi yang intens terbukti menjadi salah satu pemicu stroke mendadak. Kondisi ini bukan sekadar cerita isapan jempol, tapi sudah dibuktikan melalui berbagai penelitian medis dari sisi neurologi dan kardiologi.

 

Yuk, kita bahas secara lengkap hubungan antara kemarahan kronis dan risiko stroke, plus bagaimana cara mengelola emosi agar hidup lebih sehat dan seimbang.

Pertama mari kita bahas tentang apa yang terjadi pada tubuh kita saat kita sedang marah? Ternyata ketika seseorang marah, tubuh secara otomatis mengaktifkan sistem saraf simpatik. Ini bagian dari mekanisme fight or flight yang mempersiapkan tubuh menghadapi ancaman. Akibatnya, detak jantung meningkat, tekanan darah naik drastis, otot menegang dan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol melonjak

 

Reaksi ini mungkin berguna saat kita dalam bahaya. Tapi kalau terjadi terus-menerus karena kemarahan sehari-hari misalnya karena macet, masalah pekerjaan, atau konflik rumah tangga, respon ini jadi berbahaya bagi jantung dan otak.

 

Ahli neuroendokrin dari Stanford University, Dr. Robert Sapolsky mengatakan bahwa stres emosional kronis memberi tekanan pada pembuluh darah yang sama seperti tekanan fisik langsung. Dampaknya bisa sangat serius jika berlangsung terus-menerus.