Ngorok Bisa Sebabkan Stroke? Ini Penjelasan dari Ahli Medis

Ilustrasi pasangan ngorok
Sumber :
  • Freepik

Sleep apnea juga mengganggu sistem pembuangan racun di otak, yang dikenal sebagai sistem glimpatik. Sistem ini bekerja aktif saat tidur nyenyak untuk membersihkan protein beracun seperti beta-amyloid (yang terkait Alzheimer) dan racun lainnya. Kurangnya tidur dalam akibat apnea menyebabkan akumulasi racun ini, serta menyulitkan otak menjaga keseimbangan elektrolit dan neurotransmitter.

Penelitian oleh University of Oxford bahkan menemukan bahwa pasien dengan OSA yang tidak ditangani memiliki penyusutan volume otak di area penting untuk memori dan emosi, serta kerusakan pembuluh darah mikro yang memperbesar risiko stroke diam-diam (silent stroke).

Singkatnya, Berikut Jalur “Ngorok → Sleep Apnea → Stroke”:

  1. Ngorok keras dan sering menandakan kemungkinan apnea.
  2. Sleep apnea menyebabkan gangguan aliran oksigen ke otak.
  3. Tubuh merespons dengan stres berlebihan: tekanan darah naik, jantung berdetak lebih cepat.
  4. Terjadi peradangan kronis dan kerusakan pembuluh darah otak.
  5. Risiko stroke iskemik atau hemoragik meningkat secara signifikan.

Siapa yang Paling Rentan?

Menurut para ahli, ada beberapa faktor risiko seseorang lebih mudah mengalami ngorok yang berbahaya:

  • Pria, terutama usia di atas 40 tahun
  • Orang dengan obesitas atau leher yang besar
  • Perokok dan peminum alkohol
  • Penderita hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi
  • Riwayat keluarga dengan OSA atau stroke