Nyeri Haid Tak Wajar Bisa Jadi Endometriosis, Kenali Gejala Nyerinya!
- Freepik
Spesialis fertilitas dr. Steven Aristida, menjelaskan endometriosis terjadi ketika jaringan mirip lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, saluran tuba, bahkan di belakang leher rahim. Masalahnya, jaringan ini tetap berdarah setiap bulan mengikuti siklus menstruasi, namun karena tidak bisa keluar dari tubuh, terjadilah peradangan, nyeri hebat, dan perlengketan organ yang dapat menghambat pembuahan.
“Banyak perempuan yang menormalisasi nyeri haid hebat, padahal itu bisa jadi tanda endometriosis. Apalagi kalau sampai mengganggu aktivitas, berhubungan intim terasa sakit, atau nyeri saat buang air. Itu tanda tubuh memberi sinyal,” ujar dr. Steven dari Klinik Bocah Indonesia
Kenapa Nyeri Haid Karena Endometriosis Terasa Sangat Menyiksa?
Rasa sakit akibat endometriosis berasal dari proses peradangan yang terus-menerus. Setiap kali menstruasi, jaringan endometriosis ikut berdarah dan menyebabkan luka di dalam tubuh. Lantaran tubuh tidak bisa mengeluarkannya, akhirnya terjadi penumpukan, jaringan parut (fibrosis), dan perlengketan antar organ. Bayangkan saja organ-organ di dalam perut seperti usus, rahim, dan ovarium saling menempel karena jaringan parut—tentu saja itu sangat menyakitkan.
Penyebab Endometriosis: Masih Misteri, Tapi Ada Petunjuk
Hingga kini, penyebab pasti endometriosis belum diketahui. Namun para ilmuwan dan dokter mengajukan beberapa teori:
- Menstruasi retrograde: darah haid mengalir balik ke dalam rongga panggul melalui tuba falopi, bukan ke luar tubuh.
- Faktor genetik: perempuan yang memiliki ibu atau saudara kandung dengan endometriosis lebih berisiko.
- Gangguan sistem imun: tubuh gagal mengenali jaringan endometriosis sebagai sesuatu yang abnormal.
- Paparan estrogen tinggi: karena estrogen memicu pertumbuhan jaringan ini.