Gedebak-Gedebuk Saat Mandi, Emang Cowok Harus Seheboh Itu Sama Air?

Ilustrasi pria mandi suka heboh
Sumber :
  • Pixaby

 

Paling bikin heran tentu saja suaranya 'byur, gedebuk, srot-srot', ditutup dengan suara besar seperti mau muntah atau mau buang reak. Bahkan, suara-suara itu bisa jadi indikator siapa yang sedang mandi. Nggak heran kalau banyak ibu, istri, atau teman kos yang langsung bisa menebak, 'Itu pasti si bapak atau Andi yang lagi mandi'.

Mari kita bahas dari sisi psikologis terkait dengan fenomena tersebut. Secara psikologis, mandi sendiri merupakan ritual sensorik dan tempat bebas ekspresi baik pria maupun wanita. Menurut psikolog dari University College London, Dr. John Barr yang meneliti perbedaan gaya coping pria dan wanita, laki-laki cenderung meluapkan emosi melalui aktivitas fisik. Saat stres, mereka lebih suka olahraga, kerja fisik, atau aktivitas sensorik lainnya.

 

Nah, mandi, dengan guyuran air dingin, gerakan cepat, dan suara keras, secara tak sadar jadi bentuk pelampiasan. Air yang disiram dengan keras memberi efek sensorik yang kuat. Itu sebabnya banyak pria merasa lebih segar dan 'lega' setelah mandi.

 

Hal ini diperkuat dengan penelitian dalam Journal of Sensory Studies, yang menyebutkan bahwa aktivitas sensorik seperti menyiram air atau membuat gerakan fisik yang intens bisa membantu mengurangi ketegangan saraf. Jadi, ketika cowok menyiram air sambil berteriak atau menepuk-nepuk tubuh, itu semacam terapi stres alami.

Sementara itu, sosiolog yang juga pakar maskulinitas, Dr. Michael Kimmel, menjelaskan bahwa pria sering kekurangan ruang aman untuk mengekspresikan diri. Sejak kecil, banyak laki-laki diajarkan untuk 'tahan tangis', 'jangan lembek', atau 'jangan terlalu banyak bicara soal perasaan'.