Kenapa Laki-Laki Terlihat Lebih Tersiksa Saat Demam hingga Sering Ucapkan 'Mau Sekarat'? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi pria demam
Sumber :
  • Freepik

Secara biologis, sistem imun pria dan wanita memang berbeda. Perempuan dilindungi oleh hormon estrogen, yang ternyata mampu meningkatkan respons imun terhadap virus dan infeksi. Sementara hormon testosteron yang dominan pada pria justru bisa menekan sistem kekebalan tubuh.

 

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity, perempuan umumnya menghasilkan respon antibodi yang lebih kuat saat terkena infeksi virus seperti flu. Artinya, tubuh perempuan bisa melawan virus lebih cepat dan efisien dibanding tubuh pria.

 

“Ada kemungkinan pria lebih rentan terhadap infeksi pernapasan akut dan mengalami gejala yang lebih parah, sehingga mereka butuh istirahat lebih banyak,” kata Dr. Sue menjelaskan.

 

Bayangkan dua mobil, satu punya rem ABS canggih dan satunya rem manual yang kadang suka blong. Keduanya bisa jalan, tapi saat hujan deras, mobil yang punya ABS akan lebih stabil. Dalam hal ini, sistem imun perempuan adalah mobil dengan rem ABS itu.

 

Di luar soal imun, ada juga perbedaan cara otak pria dan wanita memproses rasa sakit. Studi di Stanford University menyatakan bahwa pria menunjukkan aktivasi otak yang lebih besar di bagian yang mengatur rasa takut dan nyeri saat mengalami ketidaknyamanan fisik. Dengan kata lain, ketika demam datang, pria tidak hanya merasa sakit fisik, tapi juga secara emosional merasa lebih 'terancam'.

 

Sebagai perbandingan, bayangkan kamu kehilangan sinyal internet di rumah. Buat sebagian orang, ini menyebalkan. Tapi buat yang bekerja dari rumah, kehilangan sinyal bisa terasa seperti dunia runtuh. Begitu juga perasaan pria terhadap demam, lebih dari sekadar suhu tubuh, ini tentang kehilangan kontrol.