Si 'Kutu Loncat' Jadi Incaran Startup, Kok Bisa?

Ilustrasi bekerja di kantor
Sumber :
  • Freepik

Berbeda dengan pekerja yang terlalu lama berada di satu perusahaan, talenta kutu loncat sering kali memiliki perspektif segar dan inovatif. Startup melihat hal ini sebagai peluang untuk menghadirkan ide-ide baru yang relevan dengan kebutuhan pasar.

2. Mentalitas Growth Mindset

Salah satu ciri utama generasi muda, terutama gen Z, adalah orientasi pada pengembangan diri. Banyak dari mereka berpindah pekerjaan bukan karena mudah bosan, melainkan untuk mencari ruang belajar dan tantangan baru.

Startup yang sedang tumbuh membutuhkan talenta dengan growth mindset ini. Mereka lebih terbuka terhadap tantangan, mau belajar hal baru, dan tidak takut keluar dari zona nyaman. Sikap seperti ini sangat sesuai dengan kultur startup yang mengedepankan inovasi dan eksperimen.

3. Fleksibilitas dan Kecepatan

Dalam dunia kerja konvensional, karier biasanya dibangun dengan menanjak perlahan di satu perusahaan. Namun, di era startup, kecepatan sering kali lebih penting. Pekerja yang terbiasa berpindah bisa lebih cepat mencapai posisi strategis karena membawa rekam jejak kontribusi di berbagai tempat.

Startup pun lebih menghargai hasil dan pencapaian konkret dibanding lamanya masa kerja. Selama talenta tersebut mampu menunjukkan value nyata, riwayat berpindah-pindah tidak lagi dianggap hambatan. Justru hal itu dilihat sebagai bukti keberanian mengambil langkah berani untuk berkembang.