Perbedaan Gaya Wisata Antargenerasi: Gen Z dan Gen X Punya Kemiripan?

Ilustrasi traveling
Sumber :
  • Pexels

Lifestyle –Dalam satu dekade terakhir, dunia pariwisata mengalami transformasi signifikan, tidak hanya karena perkembangan teknologi, tetapi juga akibat perubahan demografis yang membentuk preferensi dan gaya liburan. Kini, wisatawan tidak lagi dikotakkan hanya berdasarkan tujuan dan anggaran, melainkan juga berdasarkan generasi. Masing-masing kelompok generasi—mulai dari Gen X, Milenial, hingga Gen Z—memiliki kecenderungan perilaku, nilai hidup, serta kepribadian kolektif yang memengaruhi cara mereka berwisata.

Gen Z Wajib Nyimak! Ini 7 Skill Paling Dicari Perusahaan, Punya IPK Tinggi Gak Cukup!

Menariknya, sejumlah riset dan pengamatan tren menunjukkan bahwa meskipun Gen Z sering kali dianggap sangat berbeda dari generasi sebelumnya, mereka justru menunjukkan sejumlah kemiripan dengan Gen X, terutama dalam preferensi terhadap ketenangan, pengalaman yang bermakna, serta minat pada wisata kesehatan. Lantas, seperti apa sebenarnya perbedaan dan potensi kemiripan gaya liburan antar generasi ini?

Karakteristik Tiga Generasi Utama dalam Dunia Wisata

Untuk memahami pola perilaku wisata antargenerasi, penting terlebih dahulu mengenal ciri khas setiap kelompok usia:

  1. Generasi X (1965–1980) adalah generasi transisi yang tumbuh dalam masa stabilitas dan perubahan teknologi awal. Mereka cenderung menghargai kenyamanan, nilai historis, serta perencanaan yang matang.
  2. Generasi Milenial (1981–1996) dikenal sebagai digital native awal yang fleksibel dan menyukai pengalaman autentik serta gaya hidup berbasis nilai-nilai personal.
  3. Generasi Z (1997–2012) merupakan generasi hiper-digital yang sangat akrab dengan media sosial, cepat mengambil keputusan, dan sangat visual dalam menentukan preferensi.
Perbedaan Tradisi Idul Adha di Indonesia dengan Negara-Negara Lain di Dunia

Gaya Wisata Generasi X: Tenang, Berorientasi Nilai, dan Terencana

Bagi Gen X, liburan bukan sekadar pelarian sesaat. Mereka cenderung merencanakan perjalanan jauh hari, mempertimbangkan aspek kenyamanan, keamanan, dan nilai kultural dari sebuah destinasi. Hotel berbintang dengan fasilitas lengkap, paket wisata tematik, dan aktivitas yang tidak terlalu padat menjadi pilihan utama.

7 Sifat Gen Z yang Diidolakan Perusahaan dan Bikin Karier Melejit, Milenial dan Gen X Jangan Mau Kalah!

Destinasi yang kaya akan sejarah dan budaya, seperti Yogyakarta, Ubud, atau kawasan heritage di luar negeri, sangat diminati oleh generasi ini. Selain itu, mereka juga mulai menunjukkan ketertarikan terhadap wisata kesehatan, termasuk spa, retreat alam, hingga program pemulihan energi di resort-resort tertentu.

Gaya Wisata Milenial: Fleksibel, Eksploratif, dan Berbasis Pengalaman

Generasi Milenial lebih fokus pada eksplorasi dan pengalaman personal. Mereka menyukai destinasi yang tidak terlalu populer, atau yang dikenal sebagai hidden gem. Tren seperti “work from destination” dan perjalanan singkat ke tempat yang Instagramable sangat populer di kalangan ini.

Milenial juga sangat terbuka terhadap wisata berbasis komunitas, ekowisata, serta perjalanan tematik seperti culinary trip, art travel, atau slow travel. Mereka senang berbagi pengalaman melalui media sosial, namun tetap mempertimbangkan nilai-nilai keberlanjutan dan keaslian.

Gaya Wisata Generasi Z: Visual, Spontan, dan Mindful

Generasi Z, yang kini mulai mendominasi demografi wisatawan muda, memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka lebih spontan dalam merencanakan perjalanan, banyak terinspirasi oleh konten di TikTok, YouTube Shorts, atau thread media sosial.

Namun, meskipun tampak impulsif, Gen Z justru sangat sadar akan isu lingkungan dan sosial. Mereka memilih destinasi yang mendukung gaya hidup sadar, seperti eco-friendly hotel, aktivitas berbasis komunitas lokal, dan pengalaman spiritual yang personal. Wisata kesehatan dalam bentuk retreat mental, meditasi, atau kegiatan healing kini banyak dipilih sebagai alternatif staycation.

Kesamaan Mengejutkan: Gen Z dan Gen X Sama-sama Mencari Ketenangan

Meskipun dipisahkan oleh jarak generasi yang jauh, Gen Z dan Gen X ternyata memiliki sejumlah kemiripan dalam hal kepribadian dan pilihan destinasi. Keduanya sama-sama cenderung menghindari keramaian dan tempat yang terlalu ramai wisatawan. Baik Gen Z maupun Gen X lebih memilih destinasi yang menawarkan ketenangan, kualitas pengalaman, dan ruang refleksi.

Mereka juga mulai mengarah pada wisata yang menyeimbangkan tubuh dan pikiran, seperti perjalanan ke daerah pegunungan, pantai sepi, atau pusat retreat spiritual. Gaya hidup mindful living yang populer di kalangan Gen Z, nyatanya sejalan dengan kecenderungan Gen X yang mengedepankan kualitas dan ketenangan dalam setiap aktivitas liburannya.

Perbedaan Krusial: Teknologi dan Ekspektasi

Namun, tentu saja masih ada perbedaan mendasar antara Gen Z dan Gen X. Dalam hal teknologi, Gen Z jauh lebih adaptif dan cepat dalam mengakses informasi. Sementara Gen X masih lebih selektif dan konservatif dalam menggunakan teknologi selama bepergian. Gen X cenderung menggunakan jasa agen perjalanan, sedangkan Gen Z lebih mengandalkan aplikasi digital dan rekomendasi algoritma.

Dari sisi pengeluaran, Gen X lebih siap berinvestasi demi kenyamanan, sementara Gen Z lebih memilih efisiensi anggaran, tanpa mengorbankan aspek estetika dan personalisasi.

Tren Wisata Lintas Generasi yang Mulai Terbentuk

Meski memiliki perbedaan, ketiga generasi ini mulai menemukan titik temu dalam tren wisata tematik seperti:

  • Retreat alam terpadu yang menggabungkan healing, yoga, dan detoks digital.
  • Wisata budaya kontemporer yang mengemas nilai lokal dalam format kekinian.
  • Travel untuk keseimbangan diri, termasuk wisata kesehatan dan destinasi ramah lingkungan.

Dengan munculnya pendekatan personalisasi dalam dunia pariwisata, wisatawan kini dapat memilih pengalaman liburan yang lebih sesuai dengan karakter dan kepribadian mereka. Masing-masing generasi, meski berbeda, tetap mencari satu hal yang sama: perjalanan yang bermakna.