5 Wisata Gratis di Palembang yang Jarang Diketahui, Pesona Sejarah hingga Keindahan Kota

Jembatan Ampera
Sumber :
  • Indonesia Kaya

2. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I: Perpaduan Arsitektur Tiga Budaya

Kenali Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi di Pesawat

Sebagai salah satu masjid terbesar dan tertua di Palembang, Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I bukan sekadar tempat ibadah, melainkan sebuah mahakarya arsitektur yang menakjubkan. Dibangun pada tahun 1738 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, masjid ini memadukan tiga gaya arsitektur utama: Indonesia, Eropa, dan Tiongkok. Pengaruh Eropa terlihat dari pintu masuknya yang megah dan tinggi, sedangkan atapnya yang berundak dan ujungnya melengkung mengingatkan pada kelenteng Tiongkok, mencerminkan akulturasi budaya yang kental di kota ini.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Dengan lokasinya yang strategis, hanya sekitar 400 meter dari Jembatan Ampera, masjid ini menjadi salah satu landmark yang wajib dikunjungi. Pengunjung dapat mengagumi keindahan arsitektur, menara yang unik, serta keheningan yang menenangkan di dalam masjid. Area pelataran yang luas juga sering menjadi tempat berkumpul bagi warga Palembang.

3. Jembatan Ampera: Menikmati Ikon Kota dari Berbagai Sisi

Toraja Heritage Hotel Sulawesi Selatan, Sensasi Menginap di Tengah Budaya Tongkonan

Meski merupakan ikon paling terkenal di Palembang, banyak yang tidak menyadari bahwa menikmati keindahan Jembatan Ampera tidak dipungut biaya. Jembatan yang membentang di atas Sungai Musi ini menghubungkan dua wilayah utama, Ilir dan Ulu. Pemandangan dari atas jembatan, terutama saat matahari terbenam atau malam hari dengan lampu-lampu yang menyala, adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Selain berjalan kaki di atas jembatan, Anda bisa menikmati pemandangannya dari berbagai sudut. Duduk santai di pinggir Sungai Musi, tepatnya di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), Anda akan mendapatkan pemandangan Jembatan Ampera yang utuh, lengkap dengan perahu-perahu ketek yang melintas. Kawasan BKB juga sering menjadi tempat berkumpul dan rekreasi gratis bagi warga, di mana mereka dapat menikmati jajanan tradisional dan suasana malam yang ramai.

4. Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya: Menguak Jejak Sejarah di Tepi Sungai

Halaman Selanjutnya
img_title
Cycling Adventure: 5 Rute Sepeda Terindah di Indonesia