Hotel Tertua di Sanur Bali Ini Tahan Api, Tapi Kalah oleh Hal Gaib?
- Instagram/grandinnabalibeach
Lifestyle –Hotel Inna Grand Bali Beach di Sanur bukan sekadar akomodasi pantai: ia adalah saksi tonggak sejarah pariwisata Bali dan magnet bagi pencinta wisata horor. Didirikan atas gagasan Presiden Soekarno pada awal 1960-an dan diresmikan pada 1966 sebagai InterContinental Bali Beach Hotel, bangunan ini menandai era hotel bertaraf internasional pertama di Pulau Dewata. Meski beberapa kali diterpa kebakaran, bagian inti hotel selalu selamat—sebuah reputasi “tahan api” yang kian menambah aura misteri bagi setiap tamu yang datang.
Sejarah Singkat Berdirinya Hotel
Pada 1962, Presiden Soekarno memilih Sanur sebagai lokasi “laboratorium” pariwisata nasional. Proyek pembangunan hotel ini dilaksanakan oleh kontraktor Jepang, Taisei Construction, bersama PT PP Indonesia, dan menelan dana hasil perang zaman kolonial Jepang.
Setelah peluncuran pada 1966, hotel berganti nama beberapa kali—dari Bali Beach Hotel (1979) menjadi Grand Bali Beach (1993), hingga Inna Grand Bali Beach Hotel setelah merger PT Hotel Indonesia International dan PT Natour. Hingga kini, gedung 10 lantai ini tetap menjadi yang tertinggi di Bali, berkat peraturan batas ketinggian bangunan yang ditetapkan pemerintah provinsi.
Insiden Kebakaran yang Menguatkan Reputasi “Tahan Api”
Sejarah mencatat beberapa kebakaran besar yang sempat menghanguskan sebagian sayap hotel. Insiden paling dahsyat terjadi pada 20 Januari 1993, ketika api membakar hampir seluruh lantai atas selama tiga hari sebelum akhirnya padam.
Meski kerusakan parah pada atap dan koridor, struktur utama gedung selamat—kemudian diremajakan dan dibuka kembali pada Oktober 1993 dengan nama Grand Bali Beach.
Pada 1 Maret 2020, lagi-lagi atap dan bagian atas hotel terdampak api, sementara kebakaran kecil menyala di ruang laundry bawah. Terakhir, Agustus 2021, sebuah unit AC portabel memicu kobaran di kafetaria karyawan, tanpa korban jiwa. Kejadian-kejadian ini memunculkan mitos bahwa hotel “kebal api”, menjadikannya attraksi bagi penggemar wisata mistis.
Kisah Mistis dan Mitos yang Menyelimuti
Selain catatan kebakaran, Inna Grand Bali Beach menyimpan misteri yang lebih halus: pengalaman supranatural tamu dan staf. Salah satu legenda paling populer adalah tentang Kamar 327, yang menurut cerita diubah menjadi “kamar suci” setelah kebakaran pertama. Konon, mereka yang bermeditasi di sana melihat penampakan Presiden Soekarno dan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan.
Beberapa karyawan melaporkan suara langkah kaki di koridor sepi, bau dupa tiba-tiba, dan bayangan melintas di sore hari—fenomena yang semakin menegaskan nuansa mitos di antara pepohonan kelapa dan taman tropis hotel.
Daya Tarik Wisata dan Nilai Budaya
Terlepas dari kisah horor, hotel ini tetap diminati sebagai destinasi wisata horor dan wisata mistis yang unik. Arsitektur era 1960-an yang legendaris berpadu dengan pemandangan Pantai Sanur, menjanjikan pengalaman menginap bersejarah. Koleksi artefak, foto-foto kuno Soekarno, serta ruang makan bercat pastel menjadi sorotan wisatawan yang ingin merasakan sajian nostalgia.
Beralih ke malam hari, tur “misteri malam” sering diselenggarakan oleh agen lokal, menawarkan perjalanan ke area-area yang kerap dianggap angker, seperti taman belakang villa dan lorong menuju Kamar 327. Paket tur ini berhasil membidik segmen wisatawan pencari adrenalin sekaligus pecinta kebudayaan Bali.
Manajemen Inna Grand Bali Beach secara resmi menepis isu-isu mistis, menyatakan bahwa kebakaran terjadi karena faktor teknis—petir, korsleting listrik, atau AC portabel—bukan ulah makhluk halus. Namun pihak hotel memelihara Kamar 327 sebagai ruang meditasi berbayar, mengakui minat wisatawan pada aspek spiritual.
Warga lokal dan pemandu wisata menyikapi legenda ini sebagai warisan budaya lisan, memperkaya kisah Sanur. Mereka percaya keberadaan energi roh di bangunan tua adalah bagian dari siklus alam dan sejarah Bali, bukan semata ketakutan semata.