Tersembunyi di Bali! 5 Desa Ini Masih Jalani Gaya Hidup Tempo Dulu hingga Dilarang Ubah Rumah
- Wonderful Indonesia
3. Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng
Terletak di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut di Buleleng, Desa Sidatapa adalah desa tua dengan rumah adat Bale Gajah Tumpang Salu. Rumah-rumah ini, dengan tembok tanah dan 12 tiang kayu, dilarang diubah untuk menjaga tradisi sejak tahun 785 M.
Struktur Tri Mandala mengatur tata ruang untuk kegiatan sehari-hari dan sembahyang, mencerminkan filosofi Bali kuno. Rumah-rumah uniknya membelakangi jalan, menambah kesan travel waktu. Wisatawan dapat mempelajari sejarah desa melalui pemandu lokal dan menikmati udara sejuk pegunungan. Penting untuk meminta izin sebelum memotret demi menghormati adat, menjadikan kunjungan ini pengalaman wisata jaman dulu yang penuh makna.
4. Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
Desa Trunyan, di tepi Danau Batur, adalah desa Bali Aga yang terkenal dengan tradisi pemakaman unik di bawah pohon taru menyan tanpa penguburan. Rumah adat sederhana dari bambu dan ijuk dilarang diubah untuk menjaga kesucian budaya.
Masyarakat Trunyan menolak modernisasi dalam ritual adat dan gaya hidup agraris, menciptakan suasana nostalgia yang kuat. Pemakaman terbuka menjadi daya tarik utama, hanya dapat diakses dengan perahu. Pengunjung harus meminta izin sebelum memotret dan mengunjungi saat cuaca cerah untuk menikmati pemandangan Danau Batur, menambah pesona travel waktu.