Lokasi Festival Pacu Jalur 2025, Jangan Sampai Ketinggalan!

Pacu Jalur
Sumber :
  • Wonderful Indonesia

Dari Transportasi ke Perlombaan

5 Negara Ramah Muslim untuk Wisata Halal 2025: Kenyamanan dan Pengalaman Spiritual yang Mendalam

Perkembangan Pacu Jalur menjadi tradisi lomba berawal dari pengakuan akan kecepatan dan daya tahan perahu serta keterampilan pendayung. Awalnya, perlombaan digelar antarkampung untuk memeriahkan hari besar Islam. Setelah kemerdekaan Indonesia, Pacu Jalur menjadi agenda tahunan setiap Agustus, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. 

Pada masa kolonial Belanda, tradisi ini sempat diadaptasi untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus, namun semangatnya sebagai hiburan rakyat dan ajang silaturahmi tetap terjaga.

Jakarta, Bali, Bandung: Surga Sport Tourism untuk Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Kini, Pacu Jalur telah berevolusi menjadi festival budaya berskala besar yang menarik wisatawan dari berbagai penjuru. Lebih dari seratus jalur turut serta setiap tahun, masing-masing diawaki oleh 45 hingga 60 pendayung yang disebut “anak pacu.” 

Suasana lomba di Tepian Narosa, Teluk Kuantan, selalu meriah dengan dentuman meriam sebagai tanda dimulainya pertandingan, sorak sorai penonton, dan kostum warna-warni para pendayung yang menciptakan tontonan memukau.

Mengapa Harus Hadir di Festival Pacu Jalur 2025?

Noctourism di Turki: Pesona Wisata Malam dari Istanbul hingga Cappadocia

Festival Pacu Jalur bukan hanya tentang adu cepat perahu, tetapi juga perwujudan semangat kebersamaan dan kebanggaan budaya Kuantan Singingi. Setiap jalur yang berlomba mencerminkan kerja keras dan kekompakan tim, di mana puluhan pendayung harus selaras dalam mendayung untuk mencapai garis finis. Ornamen khas pada perahu, seperti ukiran dan hiasan tradisional, menjadi daya tarik tersendiri yang memperkaya pengalaman wisata budaya.

Halaman Selanjutnya
img_title