Sungai Eufrat Dibanjiri Emas Misterius, Tanda Kiamat Sudah Dekat?
- Istimewa
Menurut laporan NASA, debit air Sungai Eufrat telah menurun drastis sejak 2003, dengan kehilangan hingga 144 juta kilometer kubik air hingga 2010. Penyebab utama meliputi pembangunan bendungan dan pembangkit listrik tenaga air melalui Proyek GAP di Turki, perubahan iklim yang mengurangi curah hujan, serta eksploitasi air berlebihan untuk irigasi.
Pada 2025, laporan dari Shafaq News mencatat bahwa warga Raqqa, Suriah, menggali tepi sungai yang surut untuk mencari butiran emas, dipicu oleh kemunculan gundukan bebatuan berkilau. Namun, ahli geologi seperti Khaled al-Shammari menegaskan bahwa kilauan tersebut belum tentu emas tanpa analisis ilmiah mendalam.
Kaitan dengan Tanda Kiamat
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan gunung emas, sehingga manusia saling membunuh untuk memperebutkannya.”
Ulama seperti Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa pengeringan ini merujuk pada surutnya air hingga dasar sungai terlihat, yang dapat disebabkan oleh perubahan aliran sungai. Sementara itu, sebagian ulama seperti Abu ‘Ubaidah menginterpretasikan “gunung emas” sebagai kiasan, misalnya untuk minyak bumi, yang melimpah di wilayah Timur Tengah.
Namun, ulama lain seperti Syekh Yusuf al-Wabil menegaskan bahwa emas dalam hadis merujuk pada emas literal, bukan sumber daya lain seperti minyak.