Konflik Masih Memanas, Kapan Waktu yang Aman Buat Liburan ke Thailand dan Kamboja?
- Pixabay
Lifestyle –Thailand dan Kamboja, dua destinasi wisata populer di Asia Tenggara, tengah menghadapi ketegangan akibat konflik perbatasan yang meningkat sejak Juli 2025. Dengan keindahan Angkor Wat di Kamboja dan pesona Bangkok serta pulau-pulau seperti Phuket di Thailand, kedua negara ini menarik jutaan wisatawan setiap tahun.
Namun, eskalasi pertempuran di wilayah perbatasan, termasuk tembakan artileri dan serangan jet tempur, menimbulkan kekhawatiran bagi wisatawan.
Berikut adalah panduan informatif berdasarkan saran terbaru dari otoritas resmi, termasuk Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) Inggris, untuk membantu Anda merencanakan perjalanan yang aman ke Thailand dan Kamboja.
Latar Belakang Konflik Perbatasan
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat sejak akhir Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di wilayah sengketa dekat perbatasan.
Situasi memburuk pada 24 Juli 2025, dengan pertempuran melibatkan roket dan artileri di beberapa lokasi, termasuk sekitar kuil kuno Prasat Ta Moan Thom di perbatasan Provinsi Surin (Thailand) dan Oddar Meanchey (Kamboja), serta Prasat Ta Krabey dan wilayah perbatasan Preah Vihear (Kamboja) dan Ubon Ratchathani (Thailand).
Menurut Kementerian Kesehatan Thailand, setidaknya 14 warga sipil dan satu tentara tewas, dengan 46 orang terluka. Di Kamboja, seorang pejabat provinsi melaporkan satu warga sipil tewas dan lima lainnya terluka. Thailand juga menuduh Kamboja menanam ranjau darat di wilayah sengketa, yang memicu eskalasi lebih lanjut, termasuk serangan jet tempur F-16 Thailand terhadap target militer Kamboja.
Status Perbatasan dan Dampaknya
Thailand telah menutup semua penyeberangan darat sepanjang perbatasan sepanjang 817 km dengan Kamboja, yang sebagian wilayahnya belum memiliki demarkasi jelas. Penutupan ini berdampak pada perjalanan antarnegara, termasuk akses ke destinasi wisata populer seperti Siem Reap (Kamboja), yang merupakan rumah bagi Angkor Wat, dan pulau Koh Chang di Thailand.
Beberapa destinasi wisata di wilayah perbatasan, seperti kuil Khao Phra Wihan/Preah Vihear, Ta Kwai/Ta Krabey, dan Ta Muen Thom/Tamone Thom, saat ini ditutup untuk wisatawan karena risiko keamanan, termasuk adanya ranjau darat yang belum meledak. FCDO juga melaporkan evakuasi puluhan ribu warga sipil dari desa-desa dekat perbatasan di kedua negara.
Saran Perjalanan dari Otoritas Resmi
FCDO Inggris telah memperbarui saran perjalanan untuk Thailand dan Kamboja pada 26 Juli 2025. Untuk Kamboja, FCDO menyarankan untuk menghindari perjalanan kecuali yang sangat penting dalam radius 50 km dari perbatasan dengan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear.
Untuk Thailand, saran serupa diberikan untuk wilayah dalam radius 50 km dari perbatasan Kamboja di Provinsi Buriram, Si Saket, Surin, dan Ubon Ratchathani. Wisatawan diimbau untuk tetap waspada, mengikuti instruksi otoritas setempat, dan memantau media lokal.
Penting untuk dicatat bahwa destinasi wisata utama seperti Bangkok, Chiang Mai, Phuket, Koh Samui, Phnom Penh, dan Siem Reap tidak berada di dekat zona konflik dan masih dianggap aman untuk dikunjungi. Namun, penutupan perbatasan darat dapat mengganggu rencana perjalanan yang melibatkan perjalanan lintas negara.
Status Penerbangan dan Transportasi
Hingga 28 Juli 2025, penerbangan ke kota-kota utama seperti Bangkok, Phnom Penh, dan Siem Reap beroperasi normal, meskipun wisatawan disarankan untuk memantau status penerbangan secara rutin karena potensi gangguan akibat eskalasi konflik.
Penutupan perbatasan darat berarti perjalanan antarnegara melalui jalur darat tidak memungkinkan untuk saat ini. Wisatawan yang berencana mengunjungi kedua negara harus mempertimbangkan penerbangan domestik atau internasional untuk berpindah antara Thailand dan Kamboja. Misalnya, penerbangan langsung dari Bangkok ke Phnom Penh atau Siem Reap tetap tersedia, tetapi periksa pembaruan dari maskapai penerbangan Anda.
Kapan Waktu yang Aman untuk Berlibur?
Menentukan waktu yang aman untuk berlibur ke Thailand dan Kamboja bergantung pada perkembangan situasi perbatasan. Saat ini, wisatawan disarankan untuk menunda perjalanan ke wilayah perbatasan hingga otoritas resmi mencabut peringatan perjalanan.
Untuk destinasi di luar zona konflik, seperti Bangkok, Phuket, Phnom Penh, dan Siem Reap, perjalanan masih aman, tetapi wisatawan harus tetap memantau saran perjalanan terbaru dari otoritas seperti FCDO atau kedutaan masing-masing negara. Mengingat sejarah sengketa perbatasan yang telah berlangsung selama lebih dari satu abad, situasi dapat berubah dengan cepat.
Wisatawan disarankan untuk memesan perjalanan dengan penyedia yang menawarkan fleksibilitas pembatalan, karena FCDO belum mengeluarkan larangan perjalanan menyeluruh untuk kedua negara, sehingga pembatalan perjalanan tidak otomatis memenuhi syarat untuk pengembalian dana penuh.
Tips untuk Wisatawan
Untuk memastikan perjalanan yang aman, periksa polis asuransi perjalanan Anda, karena perjalanan ke wilayah yang diperingatkan oleh FCDO dapat membatalkan perlindungan asuransi. Hubungi penyedia perjalanan Anda untuk mendiskusikan opsi penjadwalan ulang jika Anda memiliki kekhawatiran.
Selalu pantau pembaruan dari sumber resmi, seperti akun media sosial kedutaan atau situs web pemerintah, untuk informasi terkini. Jika berada di Thailand atau Kamboja, hindari perjalanan ke wilayah perbatasan dan patuhi instruksi otoritas setempat.
Untuk wisatawan dari Indonesia, perhatikan pula saran perjalanan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, yang kemungkinan akan selaras dengan peringatan internasional.