Ngeri Banget! Benarkah Ada Makam Keramat di Bandara Soekarno-Hatta yang Tak Bisa Dibongkar?
- VIVA/Rizkya Fajarani Bahar
Lifestyle –Bandara Internasional Soekarno-Hatta, pintu gerbang utama penerbangan Indonesia, tak hanya dikenal sebagai pusat aktivitas penerbangan yang sibuk, tetapi juga menyimpan kisah mistis yang mengundang rasa penasaran. Di tengah hiruk-pikuk terminal dan landasan pacu, terselip sebuah situs bersejarah yang dikenal sebagai Makam Kramat Bunder.
Makam ini, yang terletak di kawasan pengendapan taksi premium dekat eks Hotel Sheraton, menjadi perbincangan karena cerita-cerita mistis yang mengelilinginya, termasuk klaim bahwa makam ini tidak dapat dibongkar meski berbagai upaya telah dilakukan.
Berikut adalah fakta dan kisah di balik Makam Kramat Bunder, menawarkan wawasan tentang sisi lain dari bandara tersibuk di Indonesia ini.
Asal Usul Makam Keramat
Makam Kramat Bunder berada di Desa Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, dan dikenal sebagai situs yang menyimpan makam tokoh-tokoh penting, seperti Syekh Abdusarmin dan Syekh Uyut Karnen.
Menurut laporan dari tangerangonline.id pada 17 April 2017, makam ini awalnya hanya terdiri dari dua kuburan. Namun, secara misterius, jumlah makam bertambah menjadi lima dalam kurun waktu singkat. Seorang pedagang setempat, Gandi (39), mengungkapkan bahwa tiga makam baru muncul secara tiba-tiba dalam semalam, lengkap dengan pagar kayu dan sesajen, tanpa sepengetahuan warga sekitar. Kejadian ini memicu perbincangan hangat, terutama di kalangan peziarah yang kerap mengunjungi situs ini, terutama pada malam Jumat Kliwon.
Tantangan Membongkar Makam
Cerita mistis ini diperkuat oleh pengalaman masa lalu saat pembangunan Bandara Soekarno-Hatta pada 1970-an. Menurut warga setempat, upaya untuk memindahkan makam ini gagal karena alat berat yang digunakan selalu mengalami kerusakan.
Bahkan, sebuah perusahaan asal Prancis yang terlibat dalam pembebasan lahan dilaporkan gagal membongkar makam ini akibat kerusakan berulang pada buldoser mereka. Akhirnya, makam ini dibiarkan tetap berdiri sebagai bagian dari area bandara, menjadikannya salah satu situs yang dianggap keramat oleh masyarakat setempat.
Pada 2018, PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, berencana merelokasi Makam Kramat Bunder untuk kebutuhan pembangunan jalur penghubung runway utara dan selatan (east cross taxiway). Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II menyatakan bahwa relokasi ini diperlukan karena makam tersebut terdampak proyek infrastruktur.
Namun, proses ini tidak berjalan mulus. Pihak bandara telah menghubungi ahli waris, tetapi hingga berita ini dilaporkan, belum ada kesepakatan. Seorang penjaga makam yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa keluarga ahli waris menolak relokasi, mengacu pada wasiat leluhur yang melarang pemindahan makam karena tanah tersebut merupakan hak milik keluarga.
Nilai Sejarah Makam Keramat di Bandara Soekarno Hatta
Selain nilai mistis, Makam Kramat Bunder juga memiliki nilai sejarah. Makam ini merupakan bagian dari pemakaman umum Desa Pajang sebelum pembangunan bandara. Dikelilingi pohon sambi berusia ratusan tahun, situs ini menjadi simbol keterkaitan antara modernitas bandara dan warisan budaya setempat.
Meski bandara terus berkembang dengan tiga terminal utama yang melayani lebih dari 80 juta penumpang pada 2019, keberadaan makam ini tetap dipertahankan, mencerminkan penghormatan terhadap tradisi lokal.
Kisah Makam Kramat Bunder menambah daya tarik wisata mistis di Bandara Soekarno-Hatta. Bagi wisatawan yang tertarik dengan cerita sejarah dan misteri, situs ini menawarkan pengalaman unik di tengah kesibukan bandara.
Namun, akses ke makam ini terbatas karena berada di area operasional bandara, sehingga pengunjung perlu izin khusus untuk melihatnya secara langsung. Cerita tentang makam yang “tak bisa dibongkar” ini terus hidup di kalangan masyarakat, menjadi bagian dari legenda urban yang menarik untuk dijelajahi.