Malam Mencekam di Rumah Kentang: Eksplorasi Tempat Angker Paling Fenomenal di Bandung
- YouTube Jurnal Risa
Lifestyle –Ketika malam mulai turun di Bandung, ada sebuah lokasi yang kerap menimbulkan rasa penasaran dan gentar sekaligus: Rumah Kentang di kawasan Jalan Dharmawangsa. Bagi pecinta wisata horor, tempat ini bukan sekadar rumah tua terbengkalai—melainkan simbol dari cerita-cerita mistis yang telah lama beredar di tengah masyarakat.
Aroma kentang rebus yang muncul tanpa sebab, suara tangisan anak kecil, dan kesaksian dari para pengunjung yang mengalami kejadian supranatural menjadikan Rumah Kentang sebagai salah satu tempat angker paling fenomenal di Indonesia.
Sejarah Singkat Rumah Kentang Bandung
Rumah Kentang adalah sebuah bangunan tua bergaya kolonial yang terletak di kawasan elite Kota Bandung. Meskipun tidak banyak catatan resmi yang mengulas riwayat kepemilikannya secara rinci, masyarakat sekitar meyakini bahwa rumah ini dibangun pada era kolonial Belanda dan telah beberapa kali berpindah tangan.
Kini, bangunan tersebut tampak terbengkalai, dengan cat yang mengelupas, jendela yang pecah, dan pekarangan yang dipenuhi tumbuhan liar—semakin menegaskan kesan angker yang melekat padanya.
Dalam konteks sejarah perkotaan Bandung, banyak rumah-rumah tua bergaya serupa yang memang dibangun untuk kalangan elite Eropa. Namun, Rumah Kentang menjadi pengecualian karena kehadirannya dikaitkan dengan beragam kisah mistis dan mitos yang bertahan lintas generasi.
Asal Usul Nama “Rumah Kentang” dan Mitos yang Mengiringinya
Nama "Rumah Kentang" bukan berasal dari bentuk bangunan atau pemiliknya, melainkan dari cerita urban legend yang berkembang secara luas di kalangan warga Bandung. Konon, pada suatu masa, seorang ibu tanpa sengaja merebus anaknya sendiri dalam kuali besar berisi kentang. Sejak saat itu, rumah ini dipercaya dihantui oleh arwah anak tersebut.
Ciri khas dari kejadian supranatural yang dilaporkan di tempat ini adalah bau kentang rebus yang muncul tiba-tiba, terutama di malam hari. Tak sedikit yang juga mengaku mendengar suara tangisan anak kecil tanpa asal yang jelas.
Cerita ini telah menjadi bagian dari mitos perkotaan yang melekat kuat dalam budaya masyarakat, menjadikan Rumah Kentang sebagai destinasi wajib bagi para penikmat wisata horor.
Beberapa versi lain menyebutkan bahwa rumah ini dulunya digunakan sebagai tempat praktik ilmu hitam, atau bahkan menyimpan benda-benda bertuah yang sudah lama dikubur di pekarangannya. Apapun versi ceritanya, mitos-mitos ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar kota.
Eksplorasi Malam Hari: Menerobos Batas Nyali
Beberapa komunitas pemburu kisah mistis atau urban legend hunter menjadikan Rumah Kentang sebagai salah satu lokasi eksplorasi favorit mereka. Kegiatan eksplorasi biasanya dilakukan pada malam hari, di mana suasana sunyi dan pencahayaan yang minim menambah intensitas ketegangan.
Kondisi fisik rumah yang sudah lama tidak berpenghuni menciptakan atmosfer yang mendukung terjadinya pengalaman supranatural. Dinding yang lembap, lantai kayu yang berderit, serta pintu-pintu tua yang tampak seperti mengintai dari balik gelap menjadi latar sempurna bagi mereka yang ingin menguji nyali. Beberapa pengunjung bahkan berhasil merekam suara-suara aneh atau penampakan bayangan misterius dalam dokumentasi video mereka.
Namun, tidak semua pengunjung mengalami hal serupa. Ada pula yang menyatakan bahwa rumah ini hanya menawarkan kesan menakutkan karena faktor psikologis dan sugesti semata. Fakta ini menunjukkan bahwa eksplorasi wisata horor selalu berada di antara dua sisi: pencarian bukti nyata dan pembuktian kepercayaan terhadap mitos.
Rumah Kentang dalam Media Populer dan Wisata Mistis
Popularitas Rumah Kentang tak hanya bertahan dalam cerita lisan. Rumah ini telah diangkat ke layar lebar dalam film horor Indonesia, seperti Rumah Kentang (2012) dan Rumah Kentang: The Beginning (2019), yang terinspirasi dari kisah urban legend tersebut. Kehadirannya dalam budaya pop memperkuat status Rumah Kentang sebagai ikon mistis di Indonesia.
Beberapa biro perjalanan wisata lokal bahkan memasukkan Rumah Kentang dalam paket tur tematik “wisata mistis Bandung” yang ditawarkan kepada wisatawan. Tur ini biasanya mengombinasikan kunjungan ke beberapa tempat angker lain, seperti TPU Cikutra dan Jalan Tamansari, untuk menghadirkan pengalaman lengkap menjelajah dunia supranatural kota ini.
Namun, eksploitasi cerita seram juga memunculkan kontroversi. Sebagian kalangan menilai bahwa fokus terhadap horor dapat mengaburkan nilai sejarah atau arsitektural dari bangunan tersebut. Sementara itu, pihak lain berpendapat bahwa narasi mistis justru menjadi cara efektif untuk menjaga eksistensi bangunan tua yang terlantar, sekaligus memberi nilai tambah dari sisi pariwisata alternatif.