Menyingkap Pesona dan Misteri Gunung Ijen: Munculnya Api Biru dan Mitos Penunggu Kawah
- Wonderful Indonesia
Lifestyle –Gunung Ijen, yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, Jawa Timur, telah lama menjadi destinasi wisata unggulan bagi pencinta alam, penjelajah, dan wisatawan mancanegara. Dikenal dengan fenomena api biru (blue fire) yang sangat langka dan hanya bisa disaksikan di dua lokasi di dunia—salah satunya di Gunung Ijen—kawasan ini tidak hanya menyuguhkan keajaiban geologi, tetapi juga menyimpan kisah-kisah wisata mistis yang dipercaya secara turun-temurun oleh masyarakat setempat. Fenomena alam yang luar biasa berpadu dengan mitos penunggu kawah menjadikan Gunung Ijen sebagai tujuan yang tak hanya indah, tetapi juga penuh misteri.
Lokasi dan Akses Menuju Gunung Ijen
Gunung Ijen berada di kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen, dengan ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut. Akses ke gunung ini dapat ditempuh melalui dua jalur utama, yakni dari Kabupaten Banyuwangi melalui Paltuding dan dari Kabupaten Bondowoso melalui jalur Wonosari. Waktu terbaik untuk mengunjungi Gunung Ijen adalah dini hari, antara pukul 01.00–03.00 WIB, saat kondisi cuaca mendukung untuk melihat fenomena api biru dengan jelas.
Fenomena Api Biru yang Mendunia
Fenomena api biru atau blue fire adalah salah satu daya tarik utama Gunung Ijen. Cahaya biru ini muncul akibat pembakaran gas belerang dengan suhu sangat tinggi yang keluar dari celah-celah kawah. Ketika gas tersebut bereaksi dengan oksigen di udara, terbakar dan menimbulkan api berwarna biru menyala di tengah kegelapan malam.
Fenomena ini sangat langka dan hanya terjadi secara alami di dua lokasi di dunia: Gunung Ijen (Indonesia) dan Kawah Dallol (Etiopia). Keunikan inilah yang membuat Gunung Ijen menjadi salah satu destinasi geowisata kelas dunia yang menarik perhatian ilmuwan dan wisatawan dari berbagai negara.
Daya Tarik Alam dan Sosial Kawah Ijen
Kawah Ijen juga terkenal dengan danau kawah berwarna kehijauan yang merupakan danau asam terbesar di dunia. Dengan tingkat keasaman ekstrem dan kadar belerang tinggi, kawah ini memancarkan aroma menyengat namun eksotis. Para penambang belerang lokal, yang dikenal tangguh, tetap bekerja setiap hari membawa bongkahan belerang dari dasar kawah ke atas gunung.
Aktivitas ini tidak hanya menjadi pemandangan unik bagi wisatawan, tetapi juga mencerminkan kekuatan budaya kerja keras masyarakat setempat. Lanskap di sekitar Gunung Ijen pun menyuguhkan panorama alam yang memukau, mulai dari hutan tropis hingga pemandangan matahari terbit yang spektakuler dari puncaknya.
Mitos Penunggu Kawah dan Nuansa Wisata Mistis
Selain keindahan alamnya, Gunung Ijen juga dikenal sebagai tempat wisata mistis yang sarat akan mitos. Salah satu cerita yang berkembang adalah keberadaan sosok penunggu kawah, yang dipercaya sebagai makhluk gaib penjaga alam kawasan tersebut. Masyarakat lokal menyebut bahwa penunggu ini tidak ingin diganggu dan akan “menunjukkan tanda” jika ada pengunjung yang melanggar norma kesopanan atau berkata kotor saat berada di area kawah.
Beberapa pendaki mengaku mengalami peristiwa aneh seperti mendengar suara-suara gaib, merasakan perubahan suhu yang drastis secara tiba-tiba, hingga kehilangan arah walau sudah mengikuti jalur resmi. Meski belum terbukti secara ilmiah, kisah-kisah ini tetap hidup dalam budaya lokal dan menjadi bagian dari pengalaman spiritual yang menghiasi perjalanan ke Gunung Ijen.
Kearifan Lokal dan Nilai Budaya
Masyarakat sekitar Gunung Ijen hidup berdampingan dengan alam dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas. Bagi mereka, gunung bukan sekadar objek wisata, melainkan tempat suci yang harus dijaga. Kepercayaan akan penunggu kawah dan larangan tertentu selama kunjungan merupakan bagian dari kearifan lokal yang bertujuan menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
Menghormati mitos dan tradisi ini menjadi bagian penting dari etika wisata, dan semakin memperkaya pengalaman para pengunjung saat menjelajahi kawasan Gunung Ijen.
Tips Wisata ke Gunung Ijen
Untuk menikmati keindahan Gunung Ijen dengan aman dan nyaman, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:
- Gunakan masker gas untuk melindungi pernapasan dari gas belerang.
- Pakailah pakaian hangat karena suhu sangat dingin pada dini hari.
- Bawalah senter kepala untuk penerangan saat mendaki malam.
- Hormati alam dan budaya lokal, serta hindari bersikap arogan atau berkata kasar.
- Gunakan jasa pemandu lokal untuk memahami jalur dan cerita di balik kawasan Ijen.