Rekomendasi Tempat Wisata Anti-Mainstream di Jawa Tengah, Murah Meriah!
- Pexels
Lifestyle –Jawa Tengah, dengan kekayaan budaya dan alamnya, dikenal sebagai destinasi wisata populer seperti Candi Borobudur dan Lawang Sewu. Namun, di balik kepopuleran tersebut, provinsi ini menyimpan sejumlah permata tersembunyi yang menawarkan pengalaman unik dengan biaya terjangkau.
Dari hutan pinus yang sejuk hingga gua dengan fenomena alam menakjubkan, tempat-tempat wisata anti-mainstream ini cocok untuk pelancong yang ingin menjelajahi sisi lain Jawa Tengah tanpa menguras dompet.
Artikel wisata ini menyajikan rekomendasi destinasi wisata yang jarang dikunjungi, namun menawarkan keindahan alam, nilai budaya, dan harga tiket yang ramah di kantong, ideal untuk liburan hemat di tahun 2025.
Hutan Pinus Pengger: Keindahan Alam dengan Spot Foto Estetik
Hutan Pinus Pengger, terletak di Desa Terong, Dlingo, Bantul, menawarkan suasana alam yang tenang dengan hamparan pohon pinus yang rindang. Berbeda dengan destinasi populer seperti Borobudur, tempat ini masih relatif sepi, menjadikannya pilihan ideal untuk pelancong yang mencari ketenangan.
Pengunjung dapat menikmati berbagai spot foto Instagramable, seperti panggung kayu berbentuk tangan raksasa dan sarang burung raksasa dengan latar pemandangan perbukitan. Tiket masuk hanya sekitar Rp5.000–Rp10.000 per orang, ditambah biaya parkir sekitar Rp2.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Warung-warung lokal menyediakan makanan ringan seperti jagung bakar dan kopi dengan harga mulai dari Rp5.000, menjadikan Hutan Pinus Pengger destinasi yang sangat terjangkau.
Bukit Cinta: Romantisme Alam di Tepi Rawa Pening
Bukit Cinta, yang terletak di dekat Rawa Pening, Ambarawa, Kabupaten Semarang, adalah destinasi wisata alam yang menawarkan panorama danau dengan latar pegunungan. Nama “Bukit Cinta” berasal dari suasana romantis yang tercipta saat matahari terbit atau terbenam, menjadikannya tempat favorit untuk pasangan atau keluarga.
Pengunjung dapat menikmati aktivitas seperti berjalan-jalan di jalur trekking, berfoto di spot gardu pandang, atau sekadar bersantai menikmati pemandangan. Tiket masuk ke Bukit Cinta hanya sekitar Rp10.000 per orang, dengan biaya tambahan untuk aktivitas seperti sewa perahu di Rawa Pening sekitar Rp20.000–Rp50.000 per jam. Lokasinya yang mudah diakses, sekitar 45 menit dari Kota Semarang, menambah daya tarik destinasi ini bagi wisatawan lokal.
Gua Maria Kerep: Wisata Spiritual dengan Suasana Tenang
Gua Maria Kerep, terletak di Ambarawa, Kabupaten Semarang, adalah destinasi wisata religi yang menawarkan ketenangan dan keindahan alam. Gua ini dikelilingi oleh vegetasi hijau dan memiliki suasana damai, cocok untuk meditasi atau refleksi spiritual, terutama bagi umat Katolik.
Berbeda dengan tempat wisata religi populer seperti Candi Borobudur, Gua Maria Kerep jarang ramai, memberikan pengalaman yang lebih intim. Tiket masuk ke gua ini gratis, meskipun donasi sukarela dihargai untuk pemeliharaan.
Pengunjung juga dapat menikmati kuliner lokal di sekitar area, seperti gethuk dan jenang, dengan harga mulai dari Rp5.000 per porsi. Akses ke gua ini mudah, sekitar 10 menit dari pusat kota Ambarawa, menjadikannya pilihan hemat untuk wisata spiritual.
Studio Alam Gamplong: Nuansa Sejarah yang Unik
Studio Alam Gamplong, terletak di Desa Gamplong, Moyudan, Sleman, adalah destinasi wisata yang awalnya merupakan lokasi syuting film Sultan Agung. Tempat ini menawarkan replika kampung tradisional Jawa abad ke-17, lengkap dengan rumah joglo, pasar tradisional, dan benteng.
Pengunjung dapat merasakan suasana sejarah sambil berfoto atau belajar tentang budaya Jawa. Tiket masuk ke Studio Alam Gamplong sangat terjangkau, hanya sekitar Rp10.000–Rp15.000 per orang.
Fasilitas seperti area parkir dan warung makan juga tersedia dengan harga murah, misalnya Rp10.000 untuk makanan ringan seperti tahu petis atau sate. Lokasinya yang hanya 30 menit dari pusat Yogyakarta membuat destinasi ini mudah dijangkau dan ideal untuk wisata keluarga atau edukasi.
Pantai Baru: Piknik Asyik dengan Kincir Angin
Pantai Baru, terletak di Bantul, Yogyakarta, adalah pantai yang menawarkan suasana berbeda dari pantai-pantai populer seperti Parangtritis. Dikelilingi oleh pohon cemara udang dan puluhan kincir angin yang digunakan untuk pembangkit listrik, pantai ini cocok untuk piknik keluarga atau bersantai.
Keunikan lainnya adalah hamparan pasir hitam dan ombak yang relatif tenang, memungkinkan pengunjung untuk bermain air dengan aman. Tiket masuk ke Pantai Baru hanya sekitar Rp5.000 per orang, dengan biaya parkir Rp2.000–Rp5.000. Warung-warung di sekitar pantai menyediakan hidangan laut segar, seperti ikan bakar, dengan harga mulai dari Rp15.000 per porsi.
Lokasi ini dapat dijangkau dalam waktu sekitar 1 jam dari Kota Yogyakarta, menjadikannya destinasi murah dan menarik untuk dikunjungi.
The Lawu Park: Petualangan Alam di Karanganyar
The Lawu Park, terletak di Tawangmangu, Karanganyar, adalah destinasi wisata alam yang sedang naik daun namun masih tergolong anti-mainstream. Tempat ini menawarkan kombinasi taman bermain, restoran, dan penginapan dengan latar pemandangan Gunung Lawu.
Pengunjung dapat menikmati aktivitas seperti flying fox, berfoto di spot Instagramable seperti jembatan kaca, atau berkemah di area hutan pinus. Tiket masuk ke The Lawu Park berkisar antara Rp15.000–Rp20.000 per orang, dengan biaya tambahan untuk wahana tertentu seperti flying fox sekitar Rp20.000.
Makanan di restoran lokal di sekitar area juga terjangkau, dengan harga mulai dari Rp10.000 untuk makanan ringan. Lokasinya, sekitar 1,5 jam dari Solo, membuatnya cocok untuk wisata sehari penuh dengan anggaran minim.
Faktor Pendukung Wisata Murah di Jawa Tengah
Destinasi anti-mainstream di Jawa Tengah umumnya memiliki tiket masuk yang sangat terjangkau, rata-rata di bawah Rp20.000, ditambah dengan biaya parkir dan makanan yang ramah di kantong.
Infrastruktur jalan yang baik, terutama di wilayah seperti Bantul, Semarang, dan Karanganyar, memudahkan akses menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum seperti angkutan desa dengan tarif Rp5.000–Rp10.000. Selain itu, banyak destinasi ini dikelola oleh masyarakat lokal, sehingga biaya operasional rendah, yang tercermin dalam harga tiket dan fasilitas.
Untuk mengoptimalkan pengalaman wisata hemat, pelancong disarankan membawa bekal sendiri atau memilih warung lokal untuk menekan pengeluaran, sambil tetap menikmati keindahan alam dan budaya Jawa Tengah.