Rekor! Pria Ini Berhasil Sampai ke Puncak Everest 31 Kali

Gunung Everest
Sumber :
  • Pixabay

Kami Rita Sherpa

Photo :
  • Pixabay
Pemandangan Alam di Jakarta, Liburan Gak Perlu Jauh ke Luar Kota!

Karier Kami Rita sendiri dimulai pada 1992 sebagai staf pendukung ekspedisi, sebelum akhirnya menjadi pemandu utama. Selain Everest, ia juga telah mendaki puncak-puncak tertinggi lainnya seperti K2, Lhotse, Manaslu, dan Cho Oyu, menambah daftar prestasinya yang mengesankan.

Pendakian ke-31 ini bukan tanpa tantangan. Kami Rita menyebutkan bahwa kondisi cuaca yang buruk dalam beberapa tahun terakhir telah membuat pendakian semakin sulit. Beberapa hari sebelum keberhasilan pada 27 Mei 2025, ia terpaksa memutar balik karena cuaca buruk, namun ketekunan dan pengalamannya memungkinkan ia untuk kembali mencoba dan berhasil. 

Liburan ke Hong Kong Jadi Makin Mahal Mulai September 2025, Begini Rinciannya

Prestasinya ini melampaui rekor sebelumnya yang juga dipegangnya, serta menjauhkan jarak dengan pesaing terdekatnya, Pasang Dawa Sherpa, yang telah mencapai puncak Everest 29 kali. Di antara pendaki non-Sherpa, rekor dipegang oleh Kenton Cool dari Inggris dengan 19 kali pendakian, diikuti oleh pendaki Amerika Dave Hahn dan Garrett Madison, masing-masing dengan 15 kali pendakian.

Peran Sherpa seperti Kami Rita sangat penting dalam keberhasilan ekspedisi Everest. Mereka tidak hanya bertugas sebagai pemandu, tetapi juga mengatur logistik, membawa peralatan, dan memastikan keselamatan pendaki asing dalam perjalanan yang penuh risiko. Nepal, yang merupakan rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi di dunia, sangat bergantung pada pendakian dan pariwisata sebagai sumber devisa. 

Marak PHK di Indonesia, 5 Negara Ini Cocok Jadi Tujuan Cari Kerja Baru

Pada musim semi 2025, Departemen Pariwisata Nepal mengeluarkan 468 izin pendakian untuk Everest, menunjukkan popularitas gunung ini meskipun ada kekhawatiran tentang kepadatan dan dampak lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Nepal baru-baru ini memberlakukan aturan yang mewajibkan pendaki membawa kembali limbah mereka ke base camp.

Kami Rita sendiri menegaskan bahwa motivasinya bukan hanya tentang memecahkan rekor. Dalam wawancara sebelumnya, ia menyatakan bahwa ia lebih bahagia karena pendakiannya membantu mempromosikan Nepal di mata dunia. Ia juga aktif membagikan potongan kehidupan di Everest melalui media sosial, termasuk upacara Puja, sebuah ritual Buddha Tibet yang dilakukan sebelum pendakian untuk memohon keselamatan. 

Halaman Selanjutnya
img_title