Cerita Agam Rinjani Evakuasi Jenazah Juliana, Gak Nyangka Medannya Kayak Begini!

Agam Rinjani
Sumber :
  • YouTube Deddy Corbuzier

Gunung Rinjani

Photo :
  • Pixabay
Rekomendasi 10 Pantai Tercantik di Jawa Barat, Cocok Buat Liburan Keluarga

Sebagai informasi, seorang pendaki bernama Juliana ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di jalur pendakian Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu 21 Juni 2025 sekitar pukul 06.30 WITA. Insiden tragis ini terjadi saat Juliana mendaki bersama lima wisatawan lain menuju puncak Gunung Rinjani.

Menurut laporan, Juliana tertinggal dari rombongan saat rekan-rekannya melanjutkan perjalanan. Pemandu yang menyadari ketiadaan Juliana kembali ke lokasi istirahat terakhirnya, namun korban tidak ditemukan. Pencarian segera dilakukan setelah pemandu melihat cahaya senter yang diduga milik Juliana di dasar tebing menuju arah danau.

Rekor! Taman Terkecil di Dunia Ada di Jepang

Agam menyebutkan bahwa area tempat Juliana terjatuh merupakan medan curam dengan permukaan miring dan lapisan pasir yang rawan menyebabkan tergelincir. Kabut tebal turut mempersulit proses pencarian karena membatasi jarak pandang dan meningkatkan risiko batu-batu yang dapat jatuh kapan saja, membahayakan tim penyelamat.

Pencarian dilanjutkan pada Minggu 22 Juni 2025 dengan bantuan drone dan UAV, namun cuaca buruk kembali menghambat upaya tersebut. Hingga Senin 23 Juni 2025, tim akhirnya menemukan Juliana dalam kondisi tak bergerak di kedalaman sekitar 590 meter dari titik jatuh. Namun, evakuasi tidak dapat segera dilakukan karena keterbatasan jarak pandang dan medan yang ekstrem.

Rekor! Jalur Darat Paling Bahaya dan Mematikan untuk Bepergian

Proses evakuasi baru berhasil dilakukan pada Selasa 24 Juni 2025. Sekitar pukul 18.00 WITA, rescuer Basarnas, Khafid Hasyadi, mencapai lokasi korban dan memastikan bahwa Juliana telah meninggal dunia. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati mengingat kondisi medan yang berbahaya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan risiko pendakian di jalur-jalur ekstrem seperti Sembalun, yang dikenal memiliki medan menantang dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Pihak berwenang mengimbau para pendaki untuk selalu mematuhi prosedur keselamatan, mendaki bersama pemandu berpengalaman, dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bahaya di gunung.