Kondisi Terkini Stasiun Manggarai yang Terkenal Angker

Ilustrasi stasiun
Sumber :
  • Pixabay

LifestyleStasiun Manggarai, salah satu landmark transportasi tertua di Jakarta, pernah dikenal sebagai destinasi yang membangkitkan bulu kuduk karena cerita-cerita mistis dan film horor yang mengabadikannya. Kisah tentang kereta hantu, suara misterius di peron sepi, dan bayangan tak kasat mata menjadikan stasiun ini magnet bagi pencinta wisata horor selama bertahun-tahun. 

Rekomendasi Wisata Halal Selandia Baru, dari Kuliner hingga Memacu Adrenalin

Namun, dengan renovasi besar-besaran dan modernisasi yang dilakukan pada awal 2020-an, Stasiun Manggarai kini bangkit sebagai pusat transportasi ultramodern yang memadukan pesona sejarah, cerita urban, dan kenyamanan masa kini. Artikel ini mengupas perjalanan Stasiun Manggarai dari legenda angker menjadi destinasi urban yang wajib dikunjungi, lengkap dengan wawasan sejarah, daya tarik baru, dan panduan praktis untuk menjelajahinya.

Jejak Sejarah dan Mitos yang Membentuk Legenda

Dibangun pada tahun 1918 oleh pemerintah kolonial Belanda, Stasiun Manggarai awalnya dirancang sebagai simpul utama transportasi kereta di Batavia, nama Jakarta saat itu. Dengan arsitektur kolonial yang kokoh—terlihat pada pilar-pilar megah dan ornamen klasik—stasiun ini menjadi saksi bisu perkembangan kota selama lebih dari seabad. Bangunan aslinya, meski sebagian telah direnovasi, masih mempertahankan elemen-elemen bersejarah yang memikat para penggemar sejarah dan fotografi.

Sering Dikaitkan Hal Mistis, Begini Perayaan Satu Suro di Kota-Kota Besar

Reputasi mistis Stasiun Manggarai mulai terbentuk pada era pasca-kemerdekaan, ketika cerita urban tentang penampakan dan suara aneh di malam hari menyebar di kalangan warga Jakarta. Puncaknya terjadi pada awal 2000-an, ketika sebuah film horor terkenal mengangkat kisah kereta hantu yang melintas di rel-rel Manggarai. 

Film ini tidak hanya memperkuat citra angker stasiun, tetapi juga menarik perhatian para pencari sensasi untuk menjelajahi peron-peron tua yang dulu sepi. Cerita tentang “penumpang tak terlihat” atau suara langkah di lorong kosong menjadi daya tarik tersendiri, menjadikan Manggarai sebagai salah satu destinasi wisata mistis paling ikonik di Jakarta.

Alasan Suku Osing Dandan Menyerupai Kebo di Malam Satu Suro

Meski cerita-cerita ini sebagian besar dianggap mitos, mereka tetap hidup di kalangan masyarakat lokal. Pedagang di sekitar stasiun atau petugas veteran sering berbagi kisah tentang pengalaman tak biasa, menambah lapisan misteri yang membuat Manggarai lebih dari sekadar stasiun kereta.

Transformasi Menjadi Pusat Transportasi Modern

Hari ini, Stasiun Manggarai telah menanggalkan jubah mistisnya dan bertransformasi menjadi salah satu stasiun kereta api tersibuk dan termodern di Indonesia. Renovasi besar-besaran yang dimulai pada 2020 telah mengubah wajah stasiun ini secara dramatis. 

Kini, stasiun ini memiliki 14 peron yang luas, dilengkapi dengan eskalator, lift modern, ruang tunggu ber-AC, dan sistem informasi digital yang memudahkan navigasi penumpang. Berdasarkan laporan PT KAI Commuter 2025, stasiun ini melayani lebih dari 750.000 penumpang setiap bulan, menjadikannya jantungan transportasi Jakarta yang menghubungkan rute-rute utama seperti Jakarta Kota, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Fasilitas modern ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman penumpang. Area tunggu yang nyaman, toilet bersih, dan zona bebas rokok menciptakan suasana yang jauh dari kesan angker masa lalu. Stasiun ini juga dilengkapi dengan pusat kuliner mini di lantai atas, menawarkan berbagai makanan lokal seperti soto Betawi dan kopi khas Jakarta, yang menambah daya tarik bagi pengunjung. Namun, tantangan seperti kepadatan di jam sibuk (06.00-09.00 dan 16.00-19.00 WIB) dan sesekali gangguan teknis pada eskalator masih menjadi perhatian pengelola.

Transformasi ini tidak hanya menghapus stigma horor, tetapi juga mengukuhkan Manggarai sebagai simbol kemajuan transportasi publik di Indonesia. Dengan integrasi ke sistem transportasi lain seperti Transjakarta dan MRT Jakarta, stasiun ini kini menjadi pintu gerbang menuju berbagai destinasi di ibu kota.

Daya Tarik untuk Wisatawan Urban dan Pencinta Sejarah

Stasiun Manggarai bukan lagi sekadar tempat transit, melainkan destinasi yang menawarkan pengalaman urban yang kaya. Bagi wisatawan, stasiun ini adalah perpaduan unik antara sejarah, budaya, dan modernitas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Manggarai layak masuk dalam daftar kunjungan Anda:

1. Pesona Arsitektur Kolonial

Meski telah dimodernisasi, beberapa bagian stasiun, seperti fasad depan dan pilar-pilar tua, masih mempertahankan sentuhan Belanda yang menawan. Area ini menjadi spot favorit untuk fotografi, terutama saat matahari terbenam yang memberikan nuansa dramatis.

Eksplorasi Mitos Lokal: Bagi penggemar wisata mistis, Manggarai tetap menawarkan cerita-cerita seram yang bisa didengar dari pedagang lokal atau petugas stasiun. Beberapa bahkan menawarkan “tur malam” tidak resmi untuk merasakan sisa-sisa aura misterius stasiun.

2. Pengalaman Transportasi Autentik

Naik KRL dari Manggarai ke destinasi seperti Kota Tua atau Monas memberikan pengalaman menyelami ritme kehidupan Jakarta. Penumpang dapat merasakan dinamika kota sambil menikmati kenyamanan kereta modern.

Akses Strategis: Terletak di Jakarta Selatan, Manggarai mudah dijangkau melalui KRL, Transjakarta (koridor 5, 6, dan 9), atau transportasi online. Dari sini, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke landmark seperti Taman Ismail Marzuki, Pasar Baru, atau Grand Indonesia dalam waktu singkat.

3. Kuliner Lokal

Pusat kuliner di stasiun menawarkan pengalaman gastronomi yang autentik, mulai dari bakpao legendaris hingga es kopi susu kekinian, menjadikan Manggarai lebih dari sekadar tempat singgah.

Stasiun ini juga menjadi kanvas hidup yang mencerminkan kehidupan urban Jakarta: dari pekerja kantoran yang bergegas, pedagang kaki lima yang ramah, hingga turis yang sibuk memotret. Bagi mereka yang mencari pengalaman unik, Manggarai adalah tempat untuk melihat Jakarta dari perspektif yang berbeda.

Panduan Praktis untuk Mengunjungi Stasiun Manggarai

Untuk memaksimalkan kunjungan Anda ke Stasiun Manggarai, berikut adalah beberapa tips praktis:

1. Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Hindari jam sibuk (06.00-09.00 dan 16.00-19.00 WIB) untuk pengalaman yang lebih nyaman. Waktu ideal adalah antara pukul 10.00-15.00 WIB, ketika stasiun relatif sepi.

2. Akses Transportasi

Stasiun dapat dijangkau melalui KRL (rute Jakarta Kota-Bogor atau Bekasi-Tanah Abang), Transjakarta (halte Manggarai), atau ojek online. Alamatnya di Jalan Manggarai Utara, Tebet, Jakarta Selatan.

3. Persiapan Perjalanan

Gunakan kartu elektronik (Flazz, e-Money, atau BRIZZI) untuk pembayaran KRL. Unduh aplikasi KRL Access atau cek situs resmi PT KAI Commuter untuk jadwal kereta terkini.

4. Tips Wisata Mistis

Jika tertarik dengan cerita horor, cobalah berbincang dengan petugas stasiun atau pedagang di sekitar area pintu masuk. Mereka sering memiliki kisah menarik tentang sejarah “angker” Manggarai.

5. Fotografi dan Keamanan

Area fasad stasiun dan peron luar ideal untuk fotografi, tetapi hindari memotret di area ramai agar tidak mengganggu penumpang. Selalu jaga barang bawaan, terutama di jam sibuk, untuk menghindari copet.

6. Eksplorasi Kuliner

Jangan lewatkan pusat kuliner di lantai atas stasiun. Cobalah makanan lokal seperti nasi uduk atau sate taichan sambil menikmati pemandangan rel kereta dari ketinggian.

Masa Depan Stasiun Manggarai

Dengan rencana pengembangan lebih lanjut oleh PT KAI Commuter, termasuk integrasi dengan sistem LRT dan peningkatan kapasitas peron, Stasiun Manggarai diperkirakan akan semakin memperkuat posisinya sebagai jantungan transportasi Jakarta. Proyek ini juga mencakup pelestarian elemen sejarah stasiun, memastikan bahwa pesona kolonialnya tetap terjaga di tengah modernisasi.

Stasiun Manggarai adalah bukti hidup bahwa masa lalu dan masa kini dapat berdampingan dengan harmonis. Dari legenda mistis yang menghantui peron-peron tua hingga gemerlap fasilitas modern yang melayani ratusan ribu penumpang, stasiun ini menawarkan lebih dari sekadar perjalanan—ia adalah cerminan jiwa Jakarta yang terus bergerak, berubah, dan memikat. Baik Anda seorang pencinta sejarah, penggemar cerita horor, atau sekadar ingin merasakan denyut ibu kota, Stasiun Manggarai adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.