Misteri Hantu Tanpa Kepala di Terowongan Casablanca, Pengendara Harus Klakson Saat Lewat?
- Pixabay
Lifestyle –Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, tidak hanya menawarkan wisata modern dengan gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan, tetapi juga menyimpan cerita mistis yang memikat bagi pecinta petualangan horor. Salah satu destinasi yang kerap menjadi perbincangan adalah Terowongan Casablanca di Jakarta Selatan, sebuah jalur bawah tanah yang terkenal dengan mitos hantu tanpa kepala.
Konon, pengendara disarankan membunyikan klakson tiga kali saat melintas untuk menghindari gangguan gaib. Cerita ini telah menarik perhatian wisatawan yang ingin menjelajahi sisi misteri kota Jakarta. Artikel ini mengupas sejarah terowongan, asal-usul mitos yang menyelimutinya, serta panduan bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman wisata horor yang unik. Dengan menggabungkan fakta sejarah dan elemen budaya lokal, artikel ini mengajak Anda menyelami daya tarik mistis Terowongan Casablanca.
Sejarah dan Latar Belakang Terowongan Casablanca
Terowongan Casablanca, yang menghubungkan kawasan Kuningan dan Tebet, merupakan salah satu infrastruktur penting di Jakarta Selatan. Dibangun pada akhir 1980-an, terowongan ini dirancang untuk mengurangi kemacetan di persimpangan Jalan Casablanca dan Jalan Prof. Dr. Satrio.
Namun, di balik fungsinya sebagai jalur transportasi, terowongan ini menyimpan cerita misteri yang berakar dari sejarah lokasinya. Konon, Terowongan Casablanca berdiri di atas bekas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, yang sebagian jenazahnya diduga tidak dipindahkan sebelum pembangunan.
Cerita ini menjadi cikal bakal mitos yang berkembang di masyarakat. Popularitas terowongan ini semakin meningkat setelah diangkat dalam film horor berjudul Terowongan Casablanca pada tahun 2007, yang mengisahkan penampakan gaib dan peristiwa tragis di lokasi tersebut. Bagi penggemar wisata mistis, sejarah ini menambah daya tarik untuk menjelajahi terowongan sebagai bagian dari petualangan horor di Jakarta.