Bikin Penasaran, Nagari Tuo Pariangan Ini Bikin Jatuh Cinta Sama Budaya Minang
- Jadesta Kemenparekraf
Namun yang paling mencolok adalah keberadaan rumah gadang, rumah adat khas Minangkabau, yang masih berdiri kokoh di sepanjang jalan desa. Rumah-rumah ini tidak hanya dijaga keasliannya, tetapi juga masih digunakan sebagai tempat tinggal dan kegiatan adat. Selain rumah gadang, ada pula masjid tua berarsitektur khas Minang dan jalan-jalan batu yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Kekayaan Budaya yang Masih Hidup
Sebagai desa wisata budaya, Nagari Tuo Pariangan menyuguhkan pengalaman unik bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam tentang adat dan tradisi Minangkabau. Masyarakat desa masih menjunjung tinggi sistem sosial matrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak ibu, serta sistem musyawarah yang diatur dalam lembaga adat.
Gotong royong juga masih menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Ini terlihat saat ada acara adat, pembangunan rumah, maupun kegiatan keagamaan. Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam kesenian tradisional seperti randai, saluang, dan tari piring yang ditampilkan dalam acara tertentu.
Reputasi dan Pengakuan Nasional hingga Internasional
Keindahan dan nilai sejarah Nagari Tuo Pariangan telah menarik perhatian luas. Desa ini pernah dinobatkan sebagai salah satu desa terindah di dunia oleh sebuah majalah internasional. Pengakuan tersebut semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga telah menetapkan Nagari Tuo Pariangan sebagai bagian dari pengembangan desa wisata nasional. Upaya ini sejalan dengan program pemajuan desa berbasis pelestarian budaya dan potensi lokal yang berkelanjutan.