5 Tips Ampuh Mengasah Skill 5G dan AI untuk Anak Muda

Artificial intelligence
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Transformasi digital di Indonesia sedang melaju kencang. Teknologi 5G yang makin luas jangkauannya dan kecerdasan buatan (AI) yang makin canggih bukan lagi sebatas jargon, tetapi kebutuhan nyata bagi industri dan masyarakat. Bagi generasi muda, ini adalah peluang emas untuk meningkatkan keterampilan, membangun karier, bahkan menciptakan bisnis baru.

Perdagangan Berbasis AI di Era Modern: Transformasi Digital untuk Semua

Lalu, bagaimana cara mengasah skill 5G & AI agar relevan dengan kebutuhan masa depan? Berikut lima langkah yang bisa kamu mulai sekarang:

1. Kenali Tren dan Sektor yang Tumbuh Pesat

Deteksi Cepat, Terapi Tepat: Peran Teknologi Medis Mutakhir dalam Menekan Dampak Stroke

Industri manufaktur, pertambangan, pertanian, dan perdagangan menjadi contoh sektor yang paling terbuka terhadap adopsi 5G dan AI. Anak muda yang memahami konteks industri akan lebih mudah menciptakan solusi yang tepat sasaran. Cari tahu tantangan di sektor-sektor ini, lalu pikirkan bagaimana teknologi bisa memecahkannya.

2. Ikut Pelatihan dan Program Pembelajaran Gratis

Kos Jadi Estetik, Begini Cara Merawat Tanaman Hias Biar Tetap Segar

Banyak platform global menyediakan kursus online gratis atau bersertifikat tentang 5G, IoT, dan AI. Dari situ, kamu bisa mempelajari dasar-dasarnya, memahami bahasa teknisnya, hingga mengerjakan proyek mini. Sertifikat tersebut juga bisa menambah nilai di CV atau portofolio digitalmu.

3. Bangun Portofolio Proyek Kecil Sejak Dini

Jangan menunggu pengalaman kerja resmi. Buatlah prototipe sederhana: misalnya model prediksi cuaca untuk pertanian, sistem pemantauan produksi berbasis IoT, atau aplikasi mobile yang memanfaatkan AI untuk personalisasi layanan. Portofolio nyata menunjukkan kemampuanmu di mata mentor, investor, atau calon pemberi kerja.

4. Aktif di Komunitas Teknologi

Gabung ke komunitas 5G, AI, atau start-up lokal di kotamu atau secara daring. Diskusi, workshop, dan networking dengan praktisi akan memperluas wawasan dan koneksi. Tak jarang, kolaborasi baru lahir dari obrolan santai di forum-forum semacam ini.

5. Berani Tampil di Ajang Kompetisi Inovasi

Kompetisi adalah jalan cepat untuk menguji ide, mendapat bimbingan pakar, dan memperluas jaringan. Selain itu, kamu bisa belajar tentang standar industri global, cara menyusun proposal yang meyakinkan, serta berlatih pitching di depan juri profesional.

Mengapa Ini Penting?

Seperti yang disampaikan Sonny Hendra Sudaryana, Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia:

“Indonesia diproyeksikan akan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital pada tahun 2030, dan kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi hanya melalui pendidikan formal. Inisiatif seperti Hackathon ini krusial dalam memperkuat pipeline talenta digital nasional. Selain itu, inovasi 5G dan AI yang lahir dari Hackathon 2025 siap diimplementasikan di dunia nyata, sejalan dengan prioritas nasional untuk mempercepat transformasi digital.”

Hal ini menegaskan bahwa peluangnya sangat besar, tetapi talenta digital harus terus diasah melalui berbagai cara — termasuk program pembelajaran, komunitas, dan ajang inovasi seperti Hackathon 2025 yang membuka pintu bagi anak muda untuk menguji kemampuan mereka secara langsung.