5 Tanaman Tahan Abrasi untuk Melindungi Pesisir dari Ancaman Ombak Laut, Dari Mangrove hingga Nipah
- Wonderful Indonesia
Kemampuan mangrove dalam penyerapan karbon dan mitigasi dampak perubahan iklim mendukung SDGs ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim. Selain itu, kegiatan ini juga turut menjaga ekosistem pesisir yang relevan dengan SDGs 14 tentang Ekosistem Laut sekaligus melindungi habitat darat yang merupakan tujuan dari SDGs 15 tentang Ekosistem Daratan.
Upaya pelestarian mangrove ini diharapkan menjadi langkah penting dalam menciptakan masa depan lingkungan yang lebih lestari bagi Indonesia. Dengan semangat kolaborasi, Pertamina Patra Niaga Regional JBB berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai program berkelanjutan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat pesisir sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem laut.
4. Waru
Waru (Hibiscus tiliaceus) memiliki akar lebar yang efektif menahan abrasi dan menjaga struktur tanah di pesisir Kalimantan, sekaligus melindungi dari gelombang tinggi. Pohon ini menciptakan naungan yang mengurangi erosi angin dan mendukung ekosistem mikro untuk serangga dan burung. Waru juga memiliki nilai estetika untuk ekowisata.
5. Nipah
Nipah (Nypa fruticans) tumbuh di muara sungai dengan akar serabut yang kuat, mencegah abrasi di area berair payau seperti pesisir Riau. Tanaman ini melindungi tanah dari erosi, menyediakan habitat bagi ikan, dan mendukung ekonomi melalui getahnya untuk gula atau bahan bakar bio. Nipah juga membantu menjaga kualitas air dengan menyaring polutan.
Tanaman tahan abrasi seperti mangrove, kelapa, pandan laut, waru, dan nipah menawarkan solusi alami untuk melindungi pesisir Indonesia dari erosi, sekaligus mendukung biodiversitas, mitigasi iklim, dan ekonomi lokal. Keterlibatan pemerintah, sektor swasta hingga masyarakat dalam menjaga tanaman tahan abrasi menjadi langkah antisipasi bagi daerah dan penduduk di pesisir pantai dari ancaman ombak laut.