5 Tips Renovasi Rumah Agar Tetap Hemat tapi Tetap Layak Huni

Ilustrasi rumah
Sumber :
  • Istimewa

Lifestyle –Renovasi rumah sering kali dianggap sebagai proyek mahal yang membutuhkan anggaran besar. Namun, dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat, Anda dapat mengubah hunian menjadi lebih nyaman, aman, dan sehat tanpa menguras kantong. 

5 Pekerjaan Remote Paling Dicari 2025: Gaji Global, Fleksibel, dan Bisa Dikerjakan dari Rumah!

Bagi banyak keluarga di Indonesia, memiliki rumah yang aman dan nyaman bukan sekadar impian, tetapi juga kebutuhan dasar yang sering sulit terwujud karena kendala ekonomi. Namun, dengan perencanaan yang tepat, renovasi rumah bisa dilakukan secara hemat tanpa mengorbankan kelayakan hunian.

Artikel ini akan membahas lima tips praktis untuk merenovasi rumah dengan biaya terjangkau, namun tetap memastikan rumah layak huni. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, gotong royong, dan fokus pada aspek esensial seperti keamanan serta sirkulasi udara, Anda dapat menciptakan rumah yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan mendukung kesehatan penghuni.

1. Prioritaskan Struktur dan Keamanan

7 Tips Merawat Tanaman Hias untuk Pemula, Siap-siap Rumah Makin Cantik dan Indah

Ketika anggaran terbatas, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memprioritaskan perbaikan pada elemen-elemen rumah yang berkaitan langsung dengan keselamatan dan kenyamanan penghuni. Atap yang bocor, lantai yang rusak, atau dinding yang retak merupakan masalah struktural yang harus segera ditangani. 

Atap bocor, misalnya, dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti kelembapan berlebih yang memicu pertumbuhan jamur, yang berbahaya bagi kesehatan pernapasan. Mengganti lantai tanah dengan material seperti keramik atau beton sederhana juga dapat mengurangi risiko penyakit akibat debu atau kontaminasi. Dengan fokus pada perbaikan struktural, Anda tidak hanya meningkatkan keamanan, tetapi juga mencegah biaya perbaikan yang lebih besar di masa depan.

2. Manfaatkan Material Lokal dan Ramah Anggaran

Bukan Sekadar Estetika! 5 Warna Cat Dinding Terbaik Jadikan Rumah Penuh Aura Positif

Penggunaan material bangunan lokal adalah salah satu cara efektif untuk menghemat biaya renovasi. Material seperti batako, bambu, atau kayu produksi lokal biasanya lebih terjangkau dibandingkan material impor atau bermerek. Selain itu, genteng bekas yang masih berkualitas baik dapat menjadi alternatif hemat biaya untuk atap. 

Namun, penting untuk memeriksa kualitas material sebelum membeli. Pastikan material tersebut tahan lama, aman, dan sesuai dengan kebutuhan rumah Anda. Misalnya, batako berkualitas baik dapat digunakan untuk dinding non-struktural, sementara kayu lokal yang telah diolah dengan baik dapat menjadi pilihan untuk rangka atap atau furnitur sederhana. Dengan memilih material yang tepat, Anda dapat menghemat hingga 30% dari total biaya renovasi tanpa mengorbankan kualitas.

3. Lakukan Renovasi Bertahap Sesuai Kemampuan Finansial

Renovasi rumah tidak harus diselesaikan sekaligus dalam satu waktu. Jika anggaran terbatas, Anda dapat membagi proyek renovasi ke dalam beberapa tahap berdasarkan prioritas dan kemampuan finansial. 

Mulailah dengan memperbaiki ruangan yang paling sering digunakan atau paling membutuhkan perbaikan, seperti kamar tidur, kamar mandi, atau dapur. Misalnya, memperbaiki dapur untuk memastikan kebersihan dan fungsionalitas dapat menjadi langkah awal yang signifikan. 

Setelah itu, Anda dapat melanjutkan ke ruang tamu atau fasad rumah di tahap berikutnya. Pendekatan bertahap ini memungkinkan Anda untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan tetap fokus pada kualitas perbaikan di setiap tahap.

4. Libatkan Gotong Royong atau Manfaatkan Bantuan Sosial

Di banyak komunitas, terutama di daerah pedesaan, semangat gotong royong masih menjadi kekuatan besar. Mengajak tetangga atau kerabat untuk membantu dalam pekerjaan ringan seperti pengecatan, pembersihan, atau perataan tanah dapat mengurangi biaya tenaga kerja secara signifikan. 

Selain itu, Anda juga dapat mencari tahu program bantuan sosial dari pemerintah atau sektor swasta. Sebagai contoh, beberapa perusahaan seperti PT Djarum memiliki program tanggung jawab sosial Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) yang mendukung renovasi rumah warga kurang mampu. 

Program yang merenovasi 15 rumah tak layak huni di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini sering kali menyediakan material bangunan atau tenaga ahli secara gratis atau dengan subsidi, sehingga membantu meringankan beban biaya renovasi.

5. Optimalkan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami

Rumah yang sehat tidak harus mahal, tetapi membutuhkan perhatian pada sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Ventilasi yang baik membantu menjaga kualitas udara dalam ruangan, mengurangi kelembapan, dan mencegah pertumbuhan jamur. 

Membuat bukaan seperti jendela atau lubang angin dengan desain sederhana dapat dilakukan dengan biaya rendah, namun memberikan dampak besar. Pastikan jendela ditempatkan secara strategis untuk memungkinkan masuknya cahaya matahari, yang tidak hanya menghemat listrik, tetapi juga membantu membunuh bakteri dan menjaga ruangan tetap kering. 

Sebagai contoh, menambahkan jendela kaca berukuran sedang atau lubang angin dengan kawat kasa dapat meningkatkan kenyamanan rumah dengan investasi minimal.