5 Cara Unik Bangun Kesadaran Kesehatan Mental melalui Seni dan Komunitas, Memangnya Bisa?

Ilustrasi tenang dan bahagia
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Kesehatan mental telah menjadi isu krusial di Indonesia, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z, yang menghadapi tantangan seperti kecemasan dan stres di era modern. Pelarian Tribe, sebuah inisiatif yang digagas oleh Creative Tribe, perusahaan rintisan di bidang creative marketing, telah berevolusi dari kampanye lari bertajuk #Pelarian menjadi komunitas yang berfokus pada penciptaan safe space untuk kesadaran kesehatan mental. 

Sering Dialami Pekerja, Kenali ‘Boreout’ yang Lebih Bahaya dari Burnout!

Pelarian Artscape merupakan acara yang menggabungkan seni, ekspresi diri, dan pemulihan kolektif. Pelarian Tribe mengajak masyarakat untuk merefleksikan emosi mereka melalui aktivitas kreatif.

Inisiatif ini tidak hanya menawarkan ruang untuk berbagi pengalaman, tetapi juga menunjukkan bagaimana komunitas, empati, dan kreativitas dapat menjadi alat transformasi dalam mengatasi tantangan kesehatan mental. Dengan kolaborasi bersama mitra seperti HatiPlong dan Vox Populi Publicists, Pelarian Tribe menghadirkan pendekatan holistik yang relevan bagi masyarakat Indonesia. 

Ternyata Suka Ngomong Kasar Bisa Bikin Sehat? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Berikut 5 cara yang dilakukan Pelarian Tribe membangun kesadaran kesehatan mental melalui seni dan komunitas, menyoroti strategi, aktivitas, dan dampaknya untuk mendukung kesejahteraan mental.

1. Menciptakan Safe Space melalui Aktivitas Seni

Pelarian Artscape yang akan diadakan pada 2 Agustus 2025 di Krapela Blok M, Jakarta, menjadi salah satu cara utama Pelarian Tribe menciptakan ruang aman bagi peserta untuk mengekspresikan emosi. Dipandu oleh seniman seperti Elsadiora, peserta diajak melukis untuk merefleksikan pengalaman pribadi mereka. 

Benarkah Janin dalam Kandungan Bisa 'Sembunyi' Kalau Tahu Ibunya Stres?

Aktivitas ini memungkinkan individu mengubah emosi yang sulit diungkapkan menjadi karya seni, mengurangi isolasi dan membangun koneksi emosional. Menurut Business Director Creative Tribe, Nadian Almatsier, karya kreatif yang berakar pada empati dan budaya mencerminkan misi mereka untuk membuat peserta merasa dilihat dan didengar sebagai manusia seutuhnya.

2. Mengintegrasikan Seni sebagai Media Pemulihan

Seni telah terbukti sebagai alat terapeutik untuk kesehatan mental, dan Pelarian Tribe memanfaatkannya melalui Pelarian Artscape. Dari sapuan kuas hingga instalasi seni, peserta diajak untuk menjadikan kisah pribadi mereka sebagai kanvas, mengubah rasa sakit menjadi tujuan dan isolasi menjadi energi kolektif. CEO HatiPlong, Farah Djalal, menegaskan bahwa seni membantu mengungkapkan hal-hal yang sulit diucapkan, sementara berbicara dengan psikolog menjadi langkah berani menuju pemulihan. Pendekatan ini selaras dengan temuan psikologi bahwa ekspresi kreatif dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

3. Bangun Komunitas Berbasis Empati

Pelarian Tribe berevolusi dari kampanye lari #Pelarian menjadi komunitas yang menekankan solidaritas dan dukungan kolektif. Awalnya digagas pada 2022 sebagai respons terhadap dampak pandemi COVID-19, inisiatif ini kini melibatkan ratusan peserta dari berbagai komunitas di Indonesia. 

Dengan melibatkan tokoh publik, musisi, dan influencer seperti Winky Wiryawan dan Arawinda Kirana, Pelarian Tribe memperkuat jangkauan pesannya, menjadikan kesehatan mental topik yang relevan dan mudah didekati. Komunitas ini memberikan ruang bagi individu untuk berbagi tanpa stigma, menciptakan lingkungan positif yang mendukung pemulihan.

4. Kolaborasi dengan Mitra

Keberhasilan Pelarian Tribe tidak lepas dari kolaborasi dengan mitra seperti HatiPlong, Dash Sports, dan Vox Populi Publicists. Kolaborasi ini memungkinkan inisiatif untuk menjangkau audiens yang lebih luas, dari komunitas lari hingga pecinta seni. 

Strategic Planner Creative Tribe, Iman Sadeqh, menjelaskan bahwa Pelarian Artscape dirancang untuk mengajak peserta dengan keprihatinan serupa berpartisipasi, berbagi pengalaman, dan belajar dari profesional kesehatan mental. Ini memperkuat kesadaran kolektif dan memberikan dampak nyata, seperti yang terlihat dalam acara-acara sebelumnya seperti #PelarianWeekenders.

5. Mengedepankan Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan

Pelarian Tribe tidak hanya berfokus pada acara satu kali, tetapi juga pada keberlanjutan gerakan kesehatan mental. Dengan tema seperti “Feel and Heal” pada World Mental Health Day 2024, mereka menyoroti pentingnya mengenali kondisi mental sebagai langkah awal menuju pemulihan. 

Acara seperti Pelarian Chit-Chat, yang melibatkan diskusi dengan psikolog, dan aktivitas lari seperti Pelarian Move, menunjukkan pendekatan holistik yang menggabungkan kesehatan fisik dan mental. Komitmen ini diperkuat melalui riset mendalam Creative Tribe untuk memahami kebutuhan komunitas, memastikan bahwa inisiatif mereka relevan dan berdampak jangka panjang.