Setelah PHK Mau Buka Usaha Makanan? Pelajari Tips Cara Cerdas Dapat Bahan Baku Murah
- Freepik
Lifestyle –Memulai bisnis makanan memang terlihat menjanjikan. Tapi di balik tampilan lezat dari sebuah restoran atau makanan kemasan, ada satu hal penting yang kerap membuat pebisnis pemula kewalahan yakni pengadaan bahan baku.
Tanpa strategi pembelian yang efisien, biaya produksi bisa membengkak dan margin keuntungan mengecil. Di sisi lain, persaingan makin ketat, apalagi dengan tren kuliner yang cepat berubah. Untungnya, kini ada banyak jalan untuk memulai lebih efisien, salah satunya lewat pameran dagang Food & Hospitality, yang kerap menjadi sumber emas bagi pebisnis pemula.
Lalu, bagaimana cara membangun fondasi bisnis makanan dengan pembelian bahan baku yang tepat dan hemat? Simak penjelasan berikut, lengkap dengan insight dari pakar industri kuliner global.
1. Bahan Baku: Titik Awal Kesuksesan
Dalam bisnis kuliner, bahan baku bukan cuma soal harga murah. Kualitas, ketahanan, dan stabilitas suplai jadi kunci penting. Dr. Dana Cowin, mantan Editor-in-Chief Food & Wine Magazine dan pakar pengembangan kuliner di AS, menekankan pentingnya membangun hubungan langsung dengan supplier.
“Jangan hanya berburu harga termurah. Hubungan jangka panjang dengan supplier yang andal bisa menyelamatkan bisnis Anda saat harga pasar naik turun,” jelas Cowin dalam wawancaranya di acara International Restaurant & Foodservice Show of New York 2024.
Cowin juga menyarankan agar pengusaha pemula melakukan “trial batch” saat membeli bahan dalam jumlah besar, terutama untuk produk seperti daging, keju, atau bumbu impor.
2. Belanja Langsung ke Sentra Grosir? Perlu, Tapi Jangan Sembarangan
Banyak pebisnis pemula tergoda belanja ke pasar grosir atau e-commerce dalam jumlah besar sejak awal. Padahal, pembelian dalam volume besar tanpa perhitungan matang justru bisa menimbulkan kerugian karena expired, overstock, atau kualitas menurun.
Solusinya adalah:
- Buat daftar bahan baku esensial dan frekuensi penggunaannya.
- Mulai dari kuantitas kecil untuk uji coba menu.
- Hitung food cost dari setiap menu sebelum menandatangani kontrak pembelian.
3. Pameran Food & Hospitality: Ladang Supplier & Diskon Besar
Salah satu trik jitu bagi pemula adalah menghadiri pameran makanan dan hospitality, seperti Food & Hotel Indonesia (FHI) yang digelar pada 22-25 Juli 2025 di JI Expo Kemayoran. Di sana, Anda bisa bertemu langsung dengan puluhan distributor bahan baku. Mencoba sample gratis untuk menyesuaikan kebutuhan resep, menemukan supplier dengan harga khusus pameran. Selain itu juga dapat melihat tren terbaru, seperti bahan organik, plant-based meat, hingga kemasan biodegradable.
Dr. Michael L. Kasavana, pakar teknologi dan efisiensi operasional di industri hospitality dari Michigan State University, menyebutkan bahwa pameran bisa memangkas waktu dan biaya riset hingga 60%. Anda bisa bandingkan vendor, bahan, dan harga hanya dalam sehari, kata dia dalam laporan Global Food Expo Insights 2023.
Berkaitan dengan FHI, perusahaan importir dan distributor daging terkemuka di Indonesia, PT Suri Nusantara Jaya (SNJ) berpartisipasi penuh dalam ajang pameran Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2025. Sejumlah kejutan yang spektakuler akan kita saksiakan saat mendatangi booth SNJ yang bertempat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.
Dalam acara yang digelar pada 22-25 Juli ini bukan hanya untuk menampilkan produk, tetapi juga untuk menegaskan kembali komitmen pihaknya dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan menyediakan sumber protein hewani yang halal, aman, dan berkualitas.
Founder perusahaan, Ibu Hj. Diana Dewi, SE menambahkan bahwa pihaknya memberikan suatu yang lain pada pameran ini. Mengusung tema "Jelajah Rasa Daging Dunia", booth PT Suri Nusantara Jaya tahun ini dirancang untuk memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung.
Ia menjelaskan bahawa booth SNJ dibagi menjadi beberapa paviliun yang mewakili negara-negara produsen daging terbaik dunia, di antaranya, Paviliun Brazil, menampilkan keunggulan daging sapi Brazil yang terkenal dengan cita rasa khas dan kualitasnya yang cocok untuk berbagai hidangan, termasuk churrasco. Lalu ada Paviliun India, menghadirkan keragaman daging kerbau India yang halal dan efisien, menjadi solusi bagi kebutuhan industri pengolahan makanan.
Selain itu, Paviliun Australia, memamerkan jajaran daging sapi premium Australia yang dikenal dengan standar keamanan pangan dan traceability yang tinggi, mulai dari grass-fed hingga grain-fed. Dan yang terakhir Paviliun Jepang, menjadi pusat perhatian dengan daging sapi Wagyu otentik yang menawarkan marbling sempurna dan kelembutan yang tak tertandingi.
"Dengan menghadirkan paviliun dari berbagai negara, kami ingin mengedukasi pasar dan memberikan lebih banyak pilihan kepada para mitra kami, agar mereka dapat terus berkreasi menyajikan hidangan terbaik bagi konsumen Indonesia," kata Diana dalam keterangannya.
Selama pameran setiap paviliun di booth SNJ akan diisi dengan berbagai acara menarik, termasuk demo masak oleh koki profesional, sesi product knowledge, dan konsultasi bisnis.
4. Manfaatkan Sistem Pre-Order atau Bulk Order Musiman
Beberapa bahan seperti daging sapi Australia, keju impor, atau bumbu khas Asia bisa lebih murah saat musim panen atau saat supplier menawarkan bulk deal. Triknya adalah:
- Bekerja sama dengan supplier untuk forecast kebutuhan tiga bulan ke depan.
- Gunakan sistem pre-order untuk mendapatkan harga stabil.
- Bekukan atau olah bahan menjadi semi-finished product agar lebih awet.
5. Jangan Abaikan Bahan Lokal Berkualitas
Meski bahan impor populer, tren sustainability dan cinta produk lokal tengah naik daun. Bahan seperti tempe organik, rempah Indonesia, hingga kopi lokal kualitas ekspor banyak diminati pasar.
Menurut Chef David Thompson, koki asal Australia yang dikenal mengangkat cita rasa Asia Tenggara, justru bahan lokal bisa jadi kekuatan utama:
“Dalam bisnis makanan, cerita di balik bahan baku bisa jadi nilai jual. Konsumen makin peduli pada asal-usul makanan mereka,” ucap Thompson saat menjadi pembicara di World Chefs Congress & Expo 2022.
6. Tips Praktis Saat Mulai Beli Bahan Baku
Berikut beberapa tips singkat agar Anda tidak salah langkah:
- Gunakan sistem spreadsheet untuk mencatat supplier, harga, dan tanggal pembelian.
- Prioritaskan supplier dengan sertifikasi keamanan pangan.
- Periksa tanggal kedaluwarsa secara berkala.
- Buat SOP untuk pengecekan kualitas bahan saat diterima tim dapur.