Tips Menyimpan Kipas Angin Saat Musim Dingin agar Tidak Cepat Rusak dan Berdebu

Ilustrasi kipas angin
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle –Saat musim hujan tiba atau cuaca sudah mulai sejuk, banyak orang memilih untuk menyimpan kipas angin karena merasa tak lagi terlalu membutuhkannya.

Tips Membersihkan Mesin Cuci Sendiri di Rumah, Gampang dan Murah Tanpa Perlu Panggil Teknisi

Namun, menyimpan kipas angin bukan sekadar memindahkannya ke gudang atau sudut ruangan. Jika disimpan sembarangan, alat elektronik ini bisa cepat rusak, berdebu, bahkan memunculkan bau tidak sedap saat digunakan kembali.

Tak sedikit orang yang merasa kesal saat membuka kembali kipas yang disimpan berbulan-bulan, baling-balingnya kotor, anginnya tidak sekencang dulu, bahkan suara kipas jadi kasar saat dinyalakan. Hal ini sering kali terjadi bukan karena kipas sudah rusak, melainkan karena cara penyimpanannya yang tidak tepat.

10 Tips Merawat Mesin Cuci agar Awet Bertahun-Tahun, Bisa Hemat Biaya Servis!

Mengingat kipas adalah alat elektronik yang cukup sensitif terhadap debu dan kelembapan, penting bagi kita untuk tahu cara menyimpannya dengan benar. Penyimpanan yang tepat tak hanya mencegah debu menumpuk, tetapi juga menjaga performa kipas agar tetap optimal saat akan digunakan kembali.

Berikut ini beberapa tips sederhana tapi penting untuk menyimpan kipas angin agar tetap bersih, awet, dan bebas debu meski lama tak dipakai:

1. Bersihkan Kipas Sebelum Disimpan

Kipas Angin Menyala Tapi Anginnya Lemah? Ini Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya di Rumah

Sebelum menyimpan, pastikan kipas dalam kondisi bersih. Lepas bagian baling-baling dan kasa pelindung (jika memungkinkan), lalu bersihkan dari debu menggunakan kain lembap atau kemoceng. Bagian motor bisa dilap dengan hati-hati. Debu yang dibiarkan menempel justru bisa menjadi kerak dan menyumbat bagian mesin.

2. Gunakan Plastik Penutup atau Sarung Khusus

Setelah dibersihkan, tutup kipas dengan plastik besar atau kain penutup agar tidak terkena debu selama disimpan. Jika memungkinkan, gunakan sarung kipas khusus yang banyak dijual di pasaran. Penutup ini sangat membantu mencegah tumpukan debu dan serangga masuk ke dalam sela-sela mesin.

3. Simpan di Tempat Kering dan Tidak Lembap

Hindari menyimpan kipas di tempat lembap seperti dekat kamar mandi atau dapur. Kelembapan bisa merusak komponen motor dan menyebabkan karat. Pilihlah tempat yang kering, tidak langsung terkena sinar matahari, dan bebas risiko tumpahan air.

4. Jangan Menumpuk Barang Berat di Atas Kipas

Saat menyimpan kipas di gudang atau ruang penyimpanan, pastikan tidak ada barang berat yang ditaruh di atas kipas. Tekanan dari atas bisa merusak baling-baling atau merusak posisi motor dalam jangka panjang. Idealnya, simpan kipas dalam posisi berdiri atau disandarkan di tempat aman.

5. Cabut Kabel dari Stop Kontak

Ini penting tapi sering terlupakan. Selalu cabut kabel kipas dari stop kontak sebelum disimpan. Selain menghemat listrik, mencabut kabel juga menghindari risiko korsleting, terutama jika disimpan di tempat yang tidak diawasi secara rutin.

6. Hidupkan Sebentar Setiap Beberapa Minggu Sekali

Jika kipas disimpan dalam waktu sangat lama (lebih dari 2–3 bulan), sebaiknya hidupkan sebentar setiap beberapa minggu sekali. Ini bertujuan agar motor kipas tetap aktif dan pelumas dalam mesin tidak mengering. Tapi ingat, nyalakan hanya setelah dibuka dari penutupnya dan pastikan tidak lembap atau berdebu.

Menyimpan kipas angin saat tidak dipakai memang terlihat sepele, tapi jika dilakukan sembarangan bisa berdampak jangka panjang terhadap performa dan usia pakainya. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, kamu bisa menjaga kipas tetap bersih, tahan lama, dan siap digunakan kapan saja tanpa perlu repot membersihkan ulang.