Masih Banyak yang Keliru, Bagaimana Pola Asuh untuk Membesarkan Anak Berprestasi?
- Freepik
Lifestyle –Dalam dunia parenting modern, keinginan orang tua untuk membesarkan anak yang berprestasi sering kali dibarengi dengan penerapan pola asuh yang justru kontraproduktif. Alih-alih mendorong anak mencapai potensi terbaiknya, sebagian orang tua tanpa sadar menekan, membatasi, atau membentuk anak sesuai ekspektasi pribadi, bukan berdasarkan minat dan bakat sang anak.
Padahal, prestasi sejati tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik, melainkan juga melibatkan perkembangan emosi, sosial, dan karakter anak secara utuh.
Penting untuk memahami bahwa pola asuh adalah fondasi utama dalam pembentukan kepribadian dan pencapaian anak. Sebuah studi dari American Psychological Association menyatakan bahwa hubungan yang sehat antara orang tua dan anak, ditambah dengan komunikasi terbuka serta dukungan emosional, berkontribusi besar terhadap pencapaian akademik dan non-akademik anak. Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman dalam praktik parenting yang menyebabkan anak merasa tertekan, tidak percaya diri, bahkan mengalami masalah psikologis di kemudian hari.
Kesalahan Umum dalam Pola Asuh Anak
Meskipun niat orang tua umumnya baik, kesalahan dalam pola asuh tetap sering terjadi. Berikut beberapa bentuk kekeliruan yang banyak ditemukan di masyarakat:
1. Terlalu Menekan Anak dengan Target Tinggi
Banyak orang tua menetapkan standar tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan atau kesiapan anak. Tekanan berlebihan ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan kehilangan motivasi intrinsik dalam belajar. Alih-alih merasa tertantang, anak justru merasa terbebani.