4 Kalimat yang Bisa Merusak Mental Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
- Freepik
Lifestyle – Dalam proses tumbuh kembang, kata-kata orang tua adalah fondasi utama yang membentuk kepribadian dan kesehatan mental anak. Ucapan yang terdengar sepele bagi orang dewasa ternyata bisa menjadi luka mendalam yang membekas hingga si Kecil dewasa.
Alih-alih berniat mendidik anak agar disiplin atau berprestasi, tetapi ayah dan ibu justru salah memilih kata-kata. Kalimat yang dimaksudanya untuk memberi motivasi justru menyebabkan kekeliru hingga membuat anak kehilangan rasa percaya diri, merasa tidak disayangi, atau bahkan takut untuk mencoba hal baru.
Kondisi tersebut membuktikan bahwa tutut kata yang baik sangat berpengaruh terhadap anak. Agar hal ini tidak terjadi, berikut empat kalimat yang sebaiknya orang tua hindari.
1. “Kamu Malas Sekali!”
Labeling negatif seperti ini bisa membuat anak merasa dirinya memang malas dan tidak mampu berubah. Akibatnya, mereka bisa tumbuh dengan mental rendah diri. Sebaiknya, orang tua mengganti dengan kalimat yang lebih membangun, misalnya:
“Ayo kita coba kerjakan sedikit demi sedikit, pasti bisa selesai.”
2. “Kenapa Nggak Bisa Seperti Kakak/Temanmu?”
Membandingkan anak dengan orang lain hanya akan menimbulkan rasa iri, benci, atau minder. Anak merasa usahanya tidak pernah cukup di mata orang tua.
Ada baiknya, ayah dan ibu memberikan apresiasi setiap pencapaian kecil anak dan fokus pada proses, bukan hasil. Bisa juga menggunakan kalimat lain yang memiliki makna lebih positif, seperti ini:
"Setiap orang punya kelebihan masing-masing, Mama/Papa bangga dengan usahamu. Yuk kita coba lagi sampai berhasil.”
3. “Diam Aja, Jangan Banyak Bicara!”
Membungkam anak ketika mereka ingin bercerita atau bertanya bisa membuat mereka merasa tidak penting. Lama-lama anak bisa kehilangan keberanian untuk mengekspresikan diri. Cobalah mendengarkan dengan sabar agar anak merasa dihargai dan diterima.
Orang tua juga bisa melontarkan kalimat alternatif sebagai berikut:
“Mama/Papa senang kamu banyak cerita, boleh ya nanti kita lanjutkan setelah Mama/Papa selesai dulu sebentar.”
4. “Kamu Nakal, Mama/Papa Nggak Sayang Lagi!”
Ancaman dengan menarik kasih sayang adalah kalimat berbahaya yang bisa merusak rasa aman anak. Mereka bisa tumbuh dengan perasaan takut ditolak. Sebagai gantinya, orang tua bisa menegaskan perilaku yang salah tanpa melabeli anaknya, misalnya:
“Tindakan itu tidak baik, ayo kita cari cara yang lebih benar.” atau “Perilaku tadi tidak baik, tapi Mama/Papa tetap sayang sama kamu. Yuk kita cari cara yang lebih benar.”
Kata-kata adalah senjata yang bisa menyembuhkan sekaligus melukai. Sebagai orang tua, Anda perlu bijak memilih kalimat agar anak tumbuh dengan mental yang sehat, percaya diri, dan penuh kasih. Satu kalimat positif dari Anda bisa menjadi energi besar bagi anak untuk melangkah lebih jauh dalam hidupnya.