Langkah Pertama yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Anak Mengalami Speech Delay
- Freepik
Lifestyle – Setiap orang tua tentu berharap anaknya dapat tumbuh dan berkembang sesuai tahap usianya. Salah satu aspek perkembangan yang sering menjadi perhatian adalah kemampuan berbicara.
Namun, tidak semua anak memiliki kecepatan yang sama dalam berbicara. Ada sebagian anak yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay, yang kerap membuat orang tua merasa khawatir.
Perlu dipahami bahwa speech delay bukan berarti anak tidak cerdas atau tidak bisa berkembang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stimulasi yang kurang, masalah pendengaran, hingga kondisi medis tertentu.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui langkah pertama yang tepat agar tidak panik berlebihan sekaligus memastikan anak mendapatkan penanganan yang sesuai. Berikut beberapa langkah pertama yang sebaiknya dilakukan orang tua saat anak mengalami speech delay.
1. Tetap Tenang dan Jangan Membandingkan
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Perkembangan setiap anak berbeda-beda, sehingga membandingkan anak dengan teman sebaya justru akan membuat orang tua semakin cemas. Fokuslah pada kondisi anak Anda sendiri.
2. Perhatikan Tanda-tanda Speech Delay
Kenali tanda-tanda keterlambatan bicara sesuai usianya. Misalnya, anak usia 2 tahun umumnya sudah bisa menyusun 2 kata sederhana, sedangkan pada usia 3 tahun seharusnya sudah bisa merangkai kalimat singkat. Jika perkembangan anak jauh di bawah standar usianya, maka patut dicermati lebih lanjut.
3. Pastikan Tidak Ada Gangguan Pendengaran
Keterlambatan bicara bisa berkaitan dengan masalah pendengaran. Orang tua bisa melakukan tes sederhana, seperti memanggil nama anak dari belakang atau memperhatikan apakah anak merespons suara di sekitarnya. Jika responsnya minim, ada baiknya melakukan pemeriksaan ke dokter THT.
4. Berikan Stimulasi yang Tepat
Stimulasi sangat penting untuk membantu anak mengembangkan kemampuan bicaranya. Orang tua bisa mengajaknya berbicara sesering mungkin, membacakan buku cerita, atau bernyanyi bersama. Aktivitas sederhana ini dapat melatih anak mengenali kata, suara, dan makna.
5. Batasi Penggunaan Gadget dan Televisi
Paparan gadget yang berlebihan bisa membuat anak menjadi pasif dan kurang berinteraksi dengan orang sekitar. Sebaiknya, batasi penggunaan gadget dan ganti dengan aktivitas interaktif yang lebih bermanfaat bagi perkembangan bahasa anak.
6. Konsultasikan ke Dokter atau Terapis Wicara
Jika keterlambatan bicara anak cukup signifikan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau terapis wicara. Pemeriksaan profesional dapat membantu menemukan penyebab pasti sekaligus memberikan arahan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
7. Libatkan Lingkungan Sekitar
Anak belajar bicara bukan hanya dari orang tua, tetapi juga dari lingkungan sekitar. Dorong anggota keluarga lain untuk sering berinteraksi dengan anak. Semakin banyak stimulasi positif, semakin besar peluang anak untuk mengejar keterlambatan bicara.
Menghadapi anak dengan speech delay memang membutuhkan kesabaran ekstra, tetapi bukan berarti hal ini tidak bisa diatasi. Dengan langkah pertama yang tepat, stimulasi yang konsisten, serta dukungan profesional jika diperlukan, anak memiliki peluang besar untuk berkembang sesuai usianya. Ingatlah bahwa setiap anak unik dan memiliki proses belajar yang berbeda. Peran orang tua yang penuh perhatian akan menjadi kunci penting dalam mendukung tumbuh kembang si kecil.