Stop Berteriak! Pahami Bahasa Cinta Jadi Cara Mendidik Anak Efektif di Zaman Now
- Freepik
Mengetahui bahasa cinta anak adalah langkah pertama. Setelah itu, terapkan dalam pola komunikasi sehari-hari. Misalnya, jika anak memiliki bahasa cinta waktu berkualitas, maka ajak dia bermain bersama setelah pulang kerja, meski hanya 15 menit. Jika anak lebih suka kata-kata peneguhan, berikan pujian yang spesifik, seperti “Kakak hebat bisa rapikan mainan sendiri.”
Hindari teriakan ketika anak berbuat salah. Sebaliknya, gunakan pendekatan yang selaras dengan bahasa cinta mereka. Misalnya, untuk anak yang bahasanya sentuhan fisik, rangkul dia sambil menjelaskan kesalahannya. Cara ini membuat pesan lebih diterima tanpa merusak emosinya.
Tips Agar Orang Tua Tidak Mudah Berteriak
1. Ambil Napas Sebelum Merespons
Saat anak menunjukkan perilaku yang memicu emosi, kunci pertama adalah menahan diri. Tarik napas dalam-dalam dan beri jeda sejenak sebelum bereaksi. Tindakan sederhana ini mampu mencegah kata-kata yang terlontar secara impulsif dan memberi ruang bagi orang tua untuk merespons dengan lebih tenang dan bijak.
2. Pilih Kata Positif
Alih-alih menggunakan larangan, sampaikan instruksi dengan kalimat positif. Misalnya, ganti ucapan “Jangan berantakan!” dengan “Tolong rapikan mainan, ya.” Cara ini membantu anak lebih memahami apa yang diharapkan tanpa merasa dihakimi, sehingga komunikasi menjadi lebih efektif dan membangun.