Anak Ingin Jadi Gamer, Dukung atau Larang? Begini Peluang Karier di Dunia Gaming

Ilustrasi bermain game
Sumber :
  • Pixabay

Risiko Kecanduan dan Dampak Negatif

Mau Kerja di Luar Negeri? Simak 5 Jurusan Kuliah yang Paling Mudah Cari Kerja di Pasar Global

Meskipun peluang karier menarik, orang tua perlu mewaspadai risiko kecanduan game online, yang dikenal sebagai Internet Gaming Disorder (IGD). IGD ditandai dengan ketergantungan berlebihan pada game, sehingga anak mengabaikan kewajiban seperti belajar, berinteraksi sosial, atau menjaga kesehatan fisik. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan berencana memasukkan kecanduan game sebagai gangguan jiwa di bawah kategori “Gangguan Perilaku Adiktif.”

Anak Punya Masalah Emosional? Bisa Jadi Karena Sosok Ayah yang Kurang Terlibat

Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa kecanduan game dapat menurunkan motivasi belajar anak, terutama pada usia 10-12 tahun. Selain itu, anak yang kecanduan cenderung menunjukkan perilaku asosial, seperti menarik diri dari interaksi sosial di dunia nyata, yang dapat memengaruhi perkembangan kepribadian mereka. Kasus ekstrem bahkan melaporkan anak-anak yang dirawat di rumah sakit jiwa karena kecanduan game, menunjukkan perlunya pengawasan orang tua.

Strategi Parenting yang Bijak

Orang tua dapat mendukung minat anak di dunia gaming sambil meminimalkan risiko dengan pendekatan yang seimbang:

  1. Tetapkan Batasan Waktu Bermain: Atur durasi bermain game, misalnya 1-2 jam per hari, setelah anak menyelesaikan tugas sekolah atau kewajiban lain. Sistem reward, seperti waktu bermain tambahan untuk prestasi akademik, dapat memotivasi anak.
  2. Pilih Game yang Sesuai Usia: Pastikan game yang dimainkan sesuai dengan usia anak dan bebas dari konten berbahaya. Orang tua dapat menggunakan software pengawasan untuk memantau aktivitas online anak.
  3. Dorong Aktivitas Seimbang: Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan fisik, seperti olahraga, atau hobi lain untuk menjaga keseimbangan antara dunia maya dan nyata.
  4. Komunikasi Terbuka: Diskusikan tujuan karier anak di dunia gaming. Jika anak ingin menjadi gamer profesional, bantu mereka menetapkan rencana realistis, seperti mengikuti turnamen lokal atau kursus pengembangan game.
  5. Jadilah Contoh: Orang tua perlu menunjukkan penggunaan teknologi yang bijak, karena anak cenderung meniru kebiasaan orang tua.
Halaman Selanjutnya
img_title
Anak Bercita-Cita Jadi Guru? Dukung dengan 10 Kebiasaan Ini Sejak Kecil