Rayakan Hari Anak Nasional, Apa Aja yang Harus Disiapkan Menuju Generasi Emas 2045?

Ilustrasi anak Indonesia
Sumber :
  • Istimewa

Pembentukan karakter menjadi pilar penting dalam mencetak generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menekankan pentingnya nilai-nilai seperti integritas, etos kerja, dan gotong royong melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Keluarga sebagai benteng pertama harus menanamkan nilai-nilai nasionalisme, kemandirian, dan solidaritas. 

Fatherless Jadi Tantangan Besar bagi Single Parent, Ini 6 Dampaknya Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pada HAN 2025 mengintegrasikan pendidikan karakter melalui kebiasaan berdoa sebelum makan, menjaga kebersihan, dan makan bersama untuk membangun empati sosial. Orang tua juga dapat mengadopsi praktik pengasuhan ala Jepang yang menekankan kedisiplinan dan tanggung jawab sejak dini, seperti melibatkan anak dalam tugas rumah tangga sederhana.

“Anak-anak hari ini adalah wajah Indonesia di masa depan. Namun mereka juga manusia masa kini, yang harus didengar, dirangkul, dan dibimbing. Melalui kegiatan ini, kami ingin menciptakan ruang yang aman, sehat, dan membahagiakan bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus (Romo Paschal), Ketua KKP-PMP Keuskupan Pangkalpinang.

Tips Menjadi Konten Kreator, Langkah Praktis Menuju Kesuksesan Digital

Untuk mendukung Generasi Emas 2045 dan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Jaringan Safe Migrant: Peduli Perempuan dan Anak menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” di Batam. Kegiatan ini menghadirkan pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak-anak, yang difasilitasi oleh tim medis dari Artha Graha Kesehatan (Arthakes). 

Perlindungan Hak Anak dan Pencegahan Kekerasan

Pemenuhan hak anak dan perlindungan dari kekerasan merupakan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Indeks Perlindungan Anak meningkat dari 62,72 pada 2018 menjadi 66,89 pada 2020, menunjukkan kemajuan dalam upaya perlindungan. Namun, tantangan seperti perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak masih perlu diatasi. 

7 Ciri Anak Memiliki Kecerdasan Emosional, Nomor 3 Jarang Disadari Orang Tua

Peringatan HAN 2025 menyerukan “Stop Perkawinan Anak” untuk memastikan anak dapat mengejar pendidikan dan meraih cita-cita tanpa hambatan. Orang tua dan masyarakat harus aktif mencegah segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun emosional, dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak.