Benarkah Bayi Harus Dibedong Ketat Supaya Kakinya Lurus? Cek Faktanya!

Ilustrasi bayi dibedong
Sumber :
  • Freepik

2. Jangan Bedong Terlalu Ketat: Pastikan kaki bayi dapat bergerak bebas dan pinggul tidak terkunci dalam posisi lurus.

Mitos Kapuhunan, Benarkah Tolak Makanan dari Orang Kalimantan Sebabkan Kesialan?

3. Hentikan Bedong pada Waktu yang Tepat: Bedong biasanya efektif hingga usia 2-3 bulan. Setelah itu, bayi mulai membutuhkan kebebasan gerak untuk perkembangan motoriknya.

4. Perhatikan Posisi Tidur: Selalu letakkan bayi telentang saat dibedong untuk mengurangi risiko SIDS.

Alternatif untuk Perkembangan Postur Bayi

Apakah Bayi Harus Dengarkan Mozart Biar Pintar? Inilah Mitos Musik Ajaib untuk Anak

Daripada mengandalkan bedong untuk meluruskan kaki, orang tua dapat fokus pada praktik yang mendukung perkembangan tulang dan otot bayi secara alami. Menurut pedoman dari World Health Organization (WHO), aktivitas seperti tummy time (waktu tengkurap) sangat penting untuk memperkuat otot leher, bahu, dan punggung bayi, sekaligus mendukung perkembangan motorik. Tummy time juga membantu mencegah plagiocephaly, yaitu kondisi kepala datar akibat posisi tidur yang sama berulang-ulang.

Selain itu, konsultasi rutin dengan dokter anak dapat membantu memantau perkembangan tulang dan sendi bayi. Jika orang tua mencurigai adanya kelainan pada bentuk kaki atau pinggul bayi, seperti DDH, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik atau USG untuk diagnosis dini. Dalam kasus yang jarang, intervensi medis seperti penggunaan alat ortopedi mungkin diperlukan, tetapi ini hanya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter.

Pentingnya Edukasi Orang Tua

Halaman Selanjutnya
img_title
Anak Malas Shalat? Coba Terapkan 5 Langkah dari Kisah Rasulullah