Psikolog China Ungkap Kenapa 1.600an Pria Tampan dan Sukses Bisa Jadi Korban Sister Hong, Pria yang Nyamar Jadi Wanita

Sosok Jiao yang viral di China
Sumber :
  • SCMP

Di antara yang terungkap, seorang pelatih kebugaran yang hanya diidentifikasi sebagai “P.” menjadi sorotan ketika warganet mengenalinya dari sepasang sepatu mencolok yang sama dengan yang dikenakan pria yang terlihat mengunjungi kamar Sister Hong dalam cuplikan video yang bocor.

Angka Kelahiran Rendah, China Bagi-bagi Duit Untuk Pasangan Suami-Istri yang Mau Punya Anak

Kunjungan-kunjungan ini diduga terjadi di sebuah kamar sewaan kecil di Nanjing, tempat banyak video rahasia berdurasi 5 hingga 10 menit diduga direkam. Rekaman tersebut dengan jelas memperlihatkan wajah dan bentuk tubuh para pria yang terlibat, memicu kekhawatiran serius tentang pelanggaran privasi dan potensi konsekuensi hukum bagi mereka yang menyebarkan kontennya.

Salah satu pria muda yang tampan bahkan terlihat mengunjungi kamar tersebut sepanjang keempat musim mengenakan pakaian musim semi, panas, gugur, dan dingin yang mengindikasikan bahwa ia telah lama dan berulang kali terlibat dengan Sister Hong.

Dikejar Debt Collector Karena Utang Suami, Apa yang Harus Dilakukan Istri?

Skandal ini memunculkan pertanyaan yang lebih dalam dari sekadar penipuan yakni mengapa begitu banyak pria yang tampaknya sukses dan menarik bisa terjebak dalam skema ini? Psikolog Tiongkok menyebut bahwa kombinasi rasa penasaran, keinginan untuk melanggar tabu, dan manipulasi emosional dapat menjelaskan kerentanan mereka bahkan ketika beberapa pria menyadari bahwa Sister Hong sebenarnya bukan perempuan secara biologis.

Meski publik sangat penasaran, pihak berwenang dan media telah mengeluarkan peringatan.

6 Jurusan Kuliah Paling Tahan Banting dari Gempuran AI, Prospek Cerah Hingga Puluhan Tahun

“Menyebarkan atau mem-posting ulang rekaman pribadi ini bukan hanya pelanggaran privasi, tetapi juga bisa melanggar hukum. Perilaku mengintip dan merekam tanpa izin merupakan pelanggaran serius terhadap norma moral dan hukum,” bunyi pernyataan resmi pemerintah baru-baru ini.