Minum Matcha Jangan Asal Ikut Tren! Wajib Tahu Fakta dan Aturan Konsumsinya dari Para Ahli!

Matcha
Sumber :
  • Pixabay/ dungthuyvunguyen

Lifestyle – Matcha, bubuk teh hijau halus dari Jepang, telah menjadi bintang di dunia kesehatan dan gaya hidup. Dari latte hingga kue, pesonanya tak terbantahkan. Namun, di balik popularitasnya, para ahli menyarankan untuk bijak dalam mengonsumsi matcha. Mengapa demikian? Karena kekuatan matcha yang terkonsentrasi juga membawa tanggung jawab dalam konsumsinya.

Rahasia Tubuh Seimbang: Ternyata Ini Makanan yang Diam-Diam Atur Hormon Anda!

Matcha memang kaya akan antioksidan (terutama katekin EGCG), L-theanine yang menenangkan, dan klorofil yang bermanfaat. Namun, justru karena semua nutrisi ini terkonsentrasi dalam setiap sendok bubuknya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Perhatikan Kandungan Kafeinnya yang Tinggi

Sering Haid Tidak Teratur? Mungkin Tubuh Kekurangan Vitamin Ini Tanpa Disadari!

Salah satu alasan utama mengapa para ahli menyarankan konsumsi matcha yang bijak adalah kandungan kafeinnya yang signifikan.

Menurut ahli gizi dan pakar kesehatan, satu cangkir matcha (sekitar 1 sendok teh bubuk matcha) bisa mengandung 38-89 mg kafein. Angka ini lebih tinggi dari teh hijau biasa dan mendekati bahkan bisa melebihi secangkir kopi. "Meskipun L-theanine dalam matcha membantu menyeimbangkan efek kafein sehingga tidak menyebabkan jitters atau rasa gelisah seperti kopi, konsumsi berlebihan tetap bisa memicu masalah bagi individu yang sensitif terhadap kafein," jelas seorang nutrisionis.

Pendakian Mistis ke Puncak Rinjani, Benarkah Soal Mitos Legenda Jin yang Melindungi Gunung?

Konsumsi kafein berlebihan bisa menyebabkan insomnia, detak jantung cepat, sakit kepala, atau gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat sensitivitas kafein atau kondisi jantung tertentu.

2. Risiko Kontaminasi Logam Berat dan Pestisida

Meskipun jarang, ini adalah kekhawatiran yang valid, terutama jika sumber matcha tidak jelas.

Karena matcha dibuat dari seluruh daun teh yang digiling, potensi akumulasi zat berbahaya dari lingkungan atau proses budidaya bisa jadi lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa yang hanya diseduh airnya. "Jika teh tumbuh di tanah yang terkontaminasi atau disemprot pestisida, residu tersebut akan ikut terkonsumsi bersama bubuk matcha," ungkap peneliti keamanan pangan.

Untuk meminimalkan risiko ini, para ahli merekomendasikan untuk memilih matcha organik dan dari merek terpercaya yang melakukan uji kualitas secara rutin. Pastikan produk memiliki sertifikasi keamanan pangan.

3. Interaksi dengan Obat-obatan Tertentu

Seperti halnya banyak makanan dan minuman pekat lainnya, matcha juga bisa berinteraksi dengan beberapa jenis obat.

"Kandungan vitamin K yang tinggi pada matcha, misalnya, dapat mengganggu efek obat pengencer darah seperti warfarin," kata seorang farmakolog. Selain itu, katekin dalam matcha juga berpotensi memengaruhi penyerapan obat-obatan tertentu.

Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan resep, terutama yang memiliki efek krusial pada tubuh, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menjadikan matcha sebagai bagian rutin dari diet Anda.

4. Kandungan Oksalat yang Berpotensi Masalah Bagi Ginjal

Matcha, seperti banyak teh hijau lainnya, mengandung oksalat.

"Bagi sebagian kecil orang yang rentan terhadap batu ginjal jenis kalsium oksalat, asupan oksalat yang sangat tinggi secara terus-menerus bisa menjadi perhatian," terang ahli urologi.

Ini umumnya bukan masalah bagi kebanyakan orang yang memiliki fungsi ginjal normal dan mengonsumsi matcha dalam jumlah moderat. Namun, jika Anda memiliki riwayat batu ginjal oksalat, bijak untuk membatasi asupan atau mendiskusikannya dengan dokter.

Jadi, Berapa Banyak Konsumsi Matcha yang Ideal?

Konsumsi matcha yang bijak berarti moderat. Kebanyakan ahli menyarankan 1-2 cangkir matcha per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya tanpa risiko efek samping. Dengarkan tubuh Anda, dan jika ada kekhawatiran, selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Dengan pemahaman yang tepat dan konsumsi yang bijak, Anda bisa terus menikmati keajaiban matcha tanpa khawatir.