10 Sertifikasi Paling Dicari di Era Blue Collar Jobs, Bikin Karier Melesat Tanpa Gelar Akademik

Ilustrasi Sertifikasi
Sumber :
  • Fre

LifestylePerusahaan mulai mengubah cara pandang mereka dalam merekrut karyawan, tidak lagi sekadar menilai ijazah, tetapi lebih fokus pada keterampilan praktis yang benar-benar bisa diterapkan di lapangan. Sertifikasi profesi menjadi salah satu modal penting yang bisa meningkatkan daya saing pekerja.

Green Jobs Sedang Naik Daun, Ini Profesi Masa Depan di Era Energi Terbarukan

Di tengah pergeseran tren dunia kerja, fenomena blue collar jobs semakin menegaskan bahwa gelar akademik bukan lagi satu-satunya kunci untuk membuka pintu karier. Blue collar jobs sendiri identik dengan pekerjaan lapangan, mulai dari operator mesin, teknisi, pekerja konstruksi, hingga pengemudi logistik.

Dengan risiko dan tuntutan kerja yang tinggi, perusahaan lebih mengutamakan calon karyawan yang sudah terbukti memiliki keterampilan teknis sekaligus pengetahuan soal keselamatan kerja. Jadi tidak heran, sertifikasi resmi yang diakui pemerintah maupun lembaga berlisensi menjadi keunggulan baru di dunia kerja, menggantikan ketergantungan lama pada gelar sarjana.

Gelar Sarjana vs Skill, Mana yang Lebih Penting untuk Mendapatkan Pekerjaan Pertama?

Berikut sepuluh sertifikasi yang dinilai menjadi incaran perusahaan besar di era pekerjaan blue collar. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Sertifikasi K3 Umum

Keselamatan kerja adalah aspek utama dalam pekerjaan lapangan. Sertifikasi Ahli K3 Umum atau Pengawas K3 dari Kemnaker RI maupun BNSP menjadi salah satu yang paling banyak dicari. Sertifikasi ini menunjukkan kompetensi seseorang dalam memastikan standar keselamatan diterapkan dengan benar, sekaligus melindungi pekerja dan perusahaan dari risiko kecelakaan.

2. Safety Inspector

Dave Ramsey Ungkap 5 Profesi Paling Banyak Melahirkan Miliarder, Nomor 1 Bikin Melongo

Selain ahli K3, perusahaan juga membutuhkan Safety Inspector yang bertugas mengawasi, menginspeksi, dan mengidentifikasi potensi bahaya di lapangan. Memiliki sertifikasi ini menjadi nilai tambah karena menunjukkan kemampuan pekerja untuk mendeteksi risiko dan menegakkan kepatuhan terhadap regulasi.

3. Petugas P3K

Kecelakaan kerja bisa terjadi kapan saja. Karena itu, sertifikasi Petugas P3K sangat dibutuhkan. Perusahaan menaruh perhatian besar pada karyawan yang bisa memberikan pertolongan pertama, terutama di sektor dengan tingkat risiko tinggi seperti konstruksi, manufaktur, atau pertambangan.

4. Sertifikasi Pemadam Kebakaran

Sertifikasi sebagai Petugas Peran Pemadam Kebakaran menjadi syarat wajib di banyak proyek lapangan. Karyawan yang memiliki keterampilan mengatasi kebakaran tidak hanya berharga bagi perusahaan, tetapi juga menjadi jaminan keselamatan bagi rekan kerja.

5. Operator Forklift

Di sektor logistik, manufaktur, dan gudang, sertifikasi Operator Forklift menjadi kualifikasi yang sangat diincar. Dengan lisensi resmi, pekerja bisa membuktikan bahwa ia mampu mengoperasikan forklift secara aman sesuai prosedur.

6. Operator Scaffolding

Bekerja di ketinggian penuh risiko. Sertifikasi Operator Scaffolding atau penyusun perancah sangat penting, khususnya di industri konstruksi. Sertifikasi ini memastikan pekerja memahami standar keselamatan dalam membangun, menggunakan, dan membongkar scaffolding.

7. Juru Ikat Beban (Rigger)

Dalam proyek yang melibatkan crane atau pemindahan beban berat, sertifikasi Rigger mutlak diperlukan. Perusahaan hanya mempercayakan posisi ini kepada tenaga kerja yang sudah terbukti kompeten dan bersertifikat resmi.

8. ISO dan SMK3

Selain keterampilan teknis, perusahaan juga menghargai karyawan yang memahami standar manajemen. Sertifikasi ISO 45001 atau Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) menjadi salah satu yang dibutuhkan, terutama bagi pekerja yang ingin naik level menjadi supervisor atau pengawas di bidang K3.

9. Sertifikasi Teknik

Sertifikasi kompetensi dari BNSP bersifat lebih luas karena mencakup berbagai bidang keterampilan, mulai dari pengelasan, mekanik, hingga operator alat berat. Keunggulannya, sertifikasi ini diakui secara nasional sehingga meningkatkan peluang kerja di berbagai sektor.

10. Sertifikasi Spesifik Industri

Beberapa industri memiliki kebutuhan sertifikasi khusus. Misalnya, sertifikasi operator boiler di pabrik, sertifikasi migas untuk sektor minyak dan gas, hingga sertifikasi kelistrikan bagi teknisi listrik. Memiliki sertifikasi khusus memberi keunggulan kompetitif karena menunjukkan keahlian mendalam di bidang tertentu.

Era blue collar jobs telah membalik paradigma lama, yakni gelar akademik bukan lagi ukuran utama Dengan memiliki sertifikasi yang relevan, Anda bukan hanya meningkatkan peluang kerja, tetapi juga membuktikan diri sebagai tenaga profesional yang siap menghadapi tantangan industri.