Bingung Dana Darurat atau Investasi Dulu? Jawaban Nomor 3 Bisa Menyelamatkan Keuangan Anda!
- Freepik
Lifestyle – Dalam dunia perencanaan keuangan, banyak orang bertanya-tanya: sebaiknya mulai dari mana dulu? Apakah membangun dana darurat lebih penting, atau justru segera mulai berinvestasi agar uang bisa berkembang?
Pertanyaan ini kerap muncul terutama di kalangan usia produktif yang mulai serius mengatur keuangannya, namun memiliki penghasilan terbatas.
Faktanya, tidak semua strategi keuangan cocok untuk setiap orang. Keputusan untuk memilih antara dana darurat dan investasi harus mempertimbangkan kondisi finansial pribadi, tujuan keuangan jangka pendek dan panjang, serta risiko yang sanggup ditanggung.
Agar tidak salah langkah dan membuat keputusan yang bisa berdampak buruk pada keuangan Anda, berikut adalah urutan prioritas keuangan yang ideal dan bisa Anda terapkan.
1. Pastikan Kebutuhan Pokok Terpenuhi Terlebih Dahulu
Sebelum membahas dana darurat maupun investasi, Anda perlu memastikan bahwa seluruh kebutuhan dasar, seperti makan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan rutin, telah terpenuhi. Ini adalah prioritas utama dalam keuangan Anda. Tidak ada gunanya membahas investasi jika kebutuhan harian masih tertatih.
Buatlah anggaran bulanan yang mencerminkan pengeluaran wajib, sehingga Anda bisa tahu berapa sisa uang yang tersedia untuk tujuan keuangan lainnya.
2. Bangun Dana Darurat Sebagai Prioritas Awal
Setelah kebutuhan pokok aman, langkah selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat. Dana ini bertujuan untuk melindungi Anda dari risiko tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan mendadak pada aset penting.
Idealnya, dana darurat minimal setara dengan 3–6 kali pengeluaran bulanan. Dana ini harus disimpan di tempat yang likuid dan mudah diakses, seperti tabungan atau reksa dana pasar uang, bukan dalam bentuk aset yang fluktuatif seperti saham.
3. Lunasi Utang Konsumtif Berbunga Tinggi
Utang konsumtif, terutama yang berbunga tinggi seperti kartu kredit atau pinjaman online, dapat menggerogoti stabilitas keuangan Anda. Sebelum memikirkan investasi, pastikan untuk melunasi utang-utang ini terlebih dahulu.
Membayar bunga utang 24% per tahun akan jauh lebih membebani daripada potensi imbal hasil investasi yang mungkin hanya 10–15% per tahun. Menunda pelunasan utang demi investasi justru bisa memperburuk kondisi keuangan Anda.
4. Mulai Mencatat dan Mengelola Arus Kas dengan Disiplin
Pengelolaan keuangan bukan hanya soal berapa banyak uang yang Anda hasilkan, tetapi juga bagaimana Anda mengaturnya. Membuat catatan arus kas membantu Anda mengontrol pengeluaran dan mengetahui ke mana uang Anda pergi setiap bulan.
Dengan pemahaman yang jelas tentang arus kas, Anda bisa mulai menyisihkan sebagian uang untuk tujuan keuangan yang lebih besar, termasuk investasi jangka panjang.
5. Baru Mulai Investasi Setelah Dana Darurat Aman
Jika dana darurat sudah aman dan utang konsumtif sudah lunas, barulah Anda bisa mulai berinvestasi. Tujuan investasi adalah untuk membangun kekayaan jangka panjang, mempersiapkan pensiun, atau mewujudkan rencana hidup seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, dan sebagainya.
Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. Untuk pemula, bisa mulai dari reksa dana, emas, atau instrumen dengan risiko rendah hingga menengah. Hindari tergiur iming-iming keuntungan cepat dari investasi bodong.
6. Bangun Asuransi Dasar Sebagai Perlindungan Tambahan
Selain dana darurat dan investasi, penting juga untuk memiliki perlindungan tambahan berupa asuransi, terutama asuransi kesehatan. Asuransi membantu Anda menghindari kehilangan uang dalam jumlah besar karena risiko medis atau kecelakaan yang tidak bisa ditanggung dana darurat.
Pastikan Anda memahami manfaat, cakupan, dan premi dari produk asuransi yang dipilih agar sejalan dengan kondisi keuangan Anda.
7. Tingkatkan Dana Darurat dan Diversifikasi Investasi
Seiring meningkatnya penghasilan dan bertambahnya tanggungan hidup, Anda perlu mengevaluasi kembali besaran dana darurat dan memperluas portofolio investasi. Diversifikasi investasi penting untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang keuntungan.
Jangan lupa untuk juga memperbarui tujuan keuangan secara berkala, agar strategi keuangan Anda tetap relevan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini.
Memilih antara dana darurat atau investasi bukanlah persoalan mana yang lebih penting, melainkan mana yang harus didahulukan sesuai kondisi keuangan Anda saat ini. Menyiapkan dana darurat lebih dulu adalah fondasi penting untuk menjaga kestabilan keuangan saat krisis terjadi.
Setelah itu, Anda bisa melangkah ke investasi dengan lebih percaya diri dan aman. Dengan mengikuti urutan prioritas ini, Anda dapat membangun keuangan yang sehat, aman, dan tumbuh secara berkelanjutan.