20 Barang Ini Harus Stop Dibeli Jika Anda Serius Menerapkan Frugal Living
- Pixabay
Lifestyle – Gaya hidup hemat atau frugal living semakin populer karena dianggap mampu membantu banyak orang mencapai kebebasan finansial. Prinsip utamanya adalah mengendalikan pengeluaran, memaksimalkan nilai dari setiap rupiah, dan menghindari konsumsi yang tidak perlu.
Namun, salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah tetap membeli barang-barang kecil yang tampak sepele, tetapi jika diakumulasi justru menggerus keuangan secara signifikan.
Untuk benar-benar berhasil menjalani frugal living, Anda perlu sadar bahwa banyak produk yang sebenarnya tidak mendukung gaya hidup hemat. Dengan mengurangi atau bahkan menghentikan pembelian barang-barang tertentu, kondisi finansial bisa jauh lebih sehat.
Berikut adalah 20 barang yang sebaiknya Anda stop beli jika serius ingin menerapkan frugal living.
1. Air Minum Kemasan
Membeli air botolan setiap hari bisa menguras kantong. Gunakan botol isi ulang dan isi dari rumah untuk menghemat lebih banyak.
2. Kopi Takeaway
Secangkir kopi dari kafe terlihat murah, tetapi jika dikalkulasi bulanan bisa cukup besar. Membuat kopi sendiri di rumah jauh lebih hemat.
3. Pakaian Fast Fashion
Tren busana cepat membuat orang sering membeli baju baru, padahal kualitasnya rendah. Pilih pakaian berkualitas yang tahan lama.
4. Gadget Baru Setiap Tahun
Mengganti ponsel atau laptop hanya demi tren teknologi jelas boros. Gunakan gadget hingga benar-benar tidak berfungsi.
5. Keanggotaan Gym Mahal
Jika jarang digunakan, biaya gym hanya jadi beban. Alternatifnya adalah olahraga di rumah atau di ruang publik.
6. Langganan Streaming Berlebihan
Satu atau dua layanan cukup. Jangan berlangganan banyak platform jika jarang ditonton.
7. Peralatan Dapur yang Jarang Dipakai
Alat masak khusus yang hanya dipakai sekali-dua kali sering berakhir memenuhi dapur. Gunakan alat serbaguna.
8. Majalah atau Buku Cetak yang Bisa Diakses Digital
Banyak bacaan tersedia gratis atau lebih murah dalam format digital. Membeli versi cetak hanya menambah pengeluaran.
9. Barang Dekorasi Rumah yang Tidak Esensial
Dekorasi berlebihan justru menambah biaya. Fokus pada fungsi daripada hiasan semata.
10. Makanan Cepat Saji
Sering membeli makanan instan atau junk food bisa menguras uang dan tidak sehat. Masak sederhana di rumah lebih bijak.
11. Produk Kecantikan yang Berlebihan
Memiliki terlalu banyak skincare atau makeup serupa membuat banyak yang akhirnya tidak terpakai. Gunakan produk secukupnya.
12. Aksesoris Mode Murah
Kalung, gelang, atau tas murah yang cepat rusak hanya akan membuat Anda sering membeli lagi. Lebih baik punya satu produk berkualitas.
13. Mobil Baru yang Tidak Diperlukan
Membeli mobil baru padahal mobil lama masih berfungsi sama saja menambah cicilan. Rawat kendaraan lama agar lebih awet.
14. Mainan Anak Berlebihan
Anak-anak cepat bosan. Alih-alih membeli banyak mainan, ajak anak bermain dengan cara kreatif dan edukatif.
15. Barang Koleksi Konsumtif
Mengoleksi barang hanya demi gengsi bisa membebani keuangan. Batasi koleksi hanya untuk hobi yang benar-benar penting.
16. Makanan dan Minuman Tren Viral
Produk yang sedang ramai biasanya mahal tetapi belum tentu esensial. Jangan ikut-ikutan membeli hanya karena hype.
17. Peralatan Kebersihan Sekali Pakai
Tisu dapur, lap sekali pakai, atau alat sekali pakai lainnya lebih boros dibandingkan menggunakan kain lap yang bisa dicuci.
18. Parfum Mewah dalam Jumlah Banyak
Satu atau dua parfum cukup. Membeli terlalu banyak hanya membuat sebagian besar tidak terpakai.
19. Barang Diskon yang Tidak Dibutuhkan
Diskon sering membuat orang membeli barang yang sebenarnya tidak perlu. Ingat, hemat bukan berarti belanja lebih banyak.
20. Aplikasi Berbayar yang Jarang Digunakan
Banyak aplikasi punya versi gratis yang cukup. Jangan membayar untuk aplikasi jika Anda jarang memakainya.
Frugal living bukan berarti pelit, melainkan cerdas dalam mengelola pengeluaran. Dengan menghentikan kebiasaan membeli 20 barang di atas, Anda bisa mengurangi pemborosan yang tidak terlihat namun nyata.
Fokuslah pada kebutuhan esensial, pilih barang berkualitas, dan pertimbangkan nilai jangka panjang dari setiap pembelian. Dengan begitu, kondisi finansial lebih sehat dan tabungan pun bisa berkembang lebih cepat.