Jangan Takut AI! Terapkan 8 Strategi Bantu Karier Kamu Tetap Bersinar

Ilustrasi Pekerja
Sumber :
  • Freepik

Meski AI unggul dalam kecepatan dan analisis data, teknologi ini tetap tidak bisa menggantikan empati, kreativitas, dan kepemimpinan. Studi McKinsey Global Institute (2021) memprediksi, permintaan keterampilan sosial dan emosional akan meningkat 24 persen hingga 2030. Jadi, kemampuan komunikasi, negosiasi, serta kepemimpinan harus terus diasah.

3. Tingkatkan Literasi Digital

7 Label Negatif yang Bikin Gen Z Susah Masuk Dunia Kerja

Di era digital, buta teknologi bukan lagi pilihan. Pekerja yang menguasai alat berbasis AI, analisis data, atau bahkan dasar pemrograman akan lebih aman dari ancaman tergeser. Laporan PwC (2022) menemukan, pekerja dengan kemampuan digital kuat bisa memperoleh gaji 29 persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memilikinya.

4. Manfaatkan Sertifikasi dan Mikro-Kredensial

Ijazah tradisional saja tidak cukup. Kursus singkat dan sertifikasi spesifik kini terbukti efektif menjaga daya saing. Brookings Institution (2023) menegaskan, mikro-kredensial memberi jalur fleksibel untuk mobilitas karier, terutama di industri yang terus berubah.

5. Bangun Personal Branding

Mengenal Tren Career Minimalism, Cara Gen Z Tolak Budaya Kerja Lembur

Kemampuan bukan satu-satunya faktor pendukung karier. Visibilitas juga penting. Mendokumentasikan perjalanan belajar dan keahlian di platform profesional seperti LinkedIn dapat membuka peluang baru. Laporan LinkedIn Workplace Learning (2023) menyoroti bahwa pekerja dengan jejaring dan personal branding yang kuat lebih berpeluang menduduki posisi kepemimpinan.

Halaman Selanjutnya
img_title