8 Sosok Legendaris dalam Sejarah Short Seller Dunia, Raih Miliaran Dolar dalam Semalam

Ilustrasi Orang Kaya
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Dunia investasi penuh dengan kisah dramatis, terutama dari para investor yang berani melawan arus. Salah satu strategi yang kerap menimbulkan kontroversi adalah short selling, yaitu taruhan besar bahwa harga aset akan turun. 

Investasi Hijau Bisa Jadi Jalan Kaya Masa Depan? Begini Faktanya!

Bagi sebagian orang, short selling dianggap tindakan spekulatif yang agresif, bahkan berbahaya. Namun, bagi para investor ulung, langkah inilah yang justru membuktikan ketajaman analisis dan keberanian mengambil risiko.

Tidak bisa dipungkiri bahwa strategi short selling memiliki risiko kerugian sangat tinggi, namun di sisi lain berpotensi  menghasilkan keuntungan spektakuler. Tidak heran  melahirkan orang kaya baru yang menjadi nama-nama besar bahkan dikenang hingga saat ini.

Tren 2026: Mengapa Aset Digital Menjadi Pilihan Investor Modern

Dikutip dari Money US News, berikut adalah delapan tokoh yang mencatatkan diri dalam sejarah sebagai investor sukses short seller di dunia investasi. 

1. Jesse Livermore

Lahir pada 1877, Jesse Livermore dikenal sebagai investor yang jeli membaca arah pasar. Ia meraih ketenaran setelah berhasil memprediksi jatuhnya harga saham saat crash pasar 1929. Dari posisinya yang besar, Livermore mengantongi keuntungan sekitar US$ 100 juta sehingga dijuluki sebagai The Great Bear of Wall Street.

2. Jim Chanos

5 Tips Merawat Rumah di Era Modern: Dijamin Awet, Nyaman dan Bernilai Investasi

Jim Chanos merupakan pendiri Kynikos Associates yang dikenal sebagai salah satu short seller paling dihormati. Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, ia piawai mengidentifikasi perusahaan yang dinilai terlalu tinggi dan memiliki kelemahan mendasar. Keberhasilan terbesarnya adalah saat menyingkap skandal akuntansi Enron di awal 2000-an, yang menjadikannya salah satu kasus penipuan terbesar dalam sejarah bisnis modern.

3. Andrew Left

Andrew Left, pendiri Citron Research, populer berkat laporan investigatifnya yang tajam. Salah satu aksinya yang paling terkenal adalah menyoroti Valeant Pharmaceuticals pada 2015. Dalam laporannya, ia menuduh perusahaan melakukan praktik manipulasi harga dan penjualan. Akibatnya, saham Valeant merosot hingga lebih dari 39 persen hanya dalam hitungan hari.

4. David Einhorn

David Einhorn, pendiri Greenlight Capital, dikenal dengan strategi investasi kontrariannya. Pada 2007, ia mengkritik Lehman Brothers terkait praktik akuntansi yang meragukan. Pernyataannya menggerus kepercayaan pasar terhadap bank besar itu. Benar saja, Lehman Brothers runtuh di tengah krisis subprime mortgage, memperkuat reputasi Einhorn sebagai analis yang berpengaruh.

5. John Paulson

John Paulson melejit namanya saat berhasil membaca gelembung kredit subprime pada 2007. Pendiri Paulson & Co. ini meraup keuntungan luar biasa hingga US$15 miliar untuk dana kelolaannya hanya dalam setahun. Salah satu transaksinya bahkan menghasilkan US$1,25 miliar dalam satu malam ketika lender New Century dinyatakan bermasalah.

6. Bill Ackman

Bill Ackman, pendiri Pershing Square Capital Management, mencatat sejarah dengan taruhan besarnya terhadap Herbalife pada 2012. Ia menuduh perusahaan beroperasi dengan skema piramida. Meski short selling-nya tidak sepenuhnya berhasil, aksinya memaksa Herbalife melakukan reformasi besar dan membayar kompensasi konsumen hingga US$200 juta.

7. Carson Block

Carson Block mendirikan Muddy Waters Research dan terkenal karena investigasinya terhadap Sino-Forest Corp., perusahaan kayu asal Tiongkok yang terdaftar di Kanada. Laporannya menyebut adanya dugaan penipuan, bahkan menyamakan perusahaan tersebut dengan skema Ponzi. Temuannya membuat Sino-Forest runtuh, memperkuat perannya sebagai pengawas pasar yang kritis.

8. George Soros

Nama George Soros tak bisa dilepaskan dari peristiwa “Black Wednesday” pada 1992. Soros, melalui Soros Fund Management, memasang taruhan US$10 miliar terhadap pound sterling. Keyakinannya bahwa mata uang Inggris terlalu mahal terbukti benar. Pemerintah Inggris akhirnya terpaksa keluar dari European Exchange Rate Mechanism, sementara Soros meraup keuntungan fantastis 1 miliar dolar AS dan dijuluki The Man Who Broke the Bank of England.

Dari Jesse Livermore hingga George Soros, para short seller ini menunjukkan bagaimana keberanian, riset mendalam, dan intuisi tajam mampu mengubah risiko menjadi sejarah. Meski strategi short selling sering menuai pro-kontra, tokoh-tokoh ini membuktikan bahwa dalam dunia keuangan, kadang kemenangan besar justru lahir dari bertaruh pada kejatuhan.