Mengenal Carbon Trading, Instrumen Investasi Hijau Bernilai Ratusan Miliar Dolar

Ilustrasi carbon trading
Sumber :
  • Freepik

Lifestyle – Perdagangan karbon atau carbon trading semakin dilirik dunia sebagai instrumen penting untuk mengurangi emisi sekaligus menggerakkan ekonomi hijau. Skema ini memungkinkan kredit karbon diperjualbelikan sebagai kompensasi atas emisi yang dihasilkan, sehingga memberi nilai ekonomi pada upaya menjaga lingkungan.

7 Kebiasaan Orang Kaya Mengelola Keuangan yang Jarang Diketahui, Pantas Hartanya Selalu Bertambah!

 

Tidak hanya berperan dalam agenda keberlanjutan, carbon trading juga membuka peluang bisnis besar. Nilainya mencapai ratusan miliar dolar AS secara global, menjadikannya salah satu instrumen investasi hijau dengan prospek paling menjanjikan dalam dekade mendatang.

Apakah Saldo BPJS Kesehatan Bisa Dicairkan? Simak Penjelasannya di Sini

 

Indonesia disebut memiliki potensi kredit karbon senilai lebih dari 100 miliar dolar AS. Angka ini menempatkan Indonesia di posisi strategis, karena selain memiliki sumber daya alam yang luas, negara ini juga tengah bertransformasi menuju ekonomi hijau. Jika dimanfaatkan dengan optimal, perdagangan karbon dapat menjadi sumber devisa baru sekaligus memperkuat daya tarik investasi asing.

Kapan Saldo BPJS Ketenagakerjaan Bisa Dicairkan?

 

Visi besar tersebut selaras dengan agenda Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan perekonomian senilai 7 triliun dolar AS.

 

Wook Lee, Presiden Direktur PT Edena Capital Nusantara, menegaskan bahwa transformasi keuangan global saat ini juga mendorong tumbuhnya tokenisasi aset, termasuk kredit karbon. “Transformasi keuangan global sedang terjadi sekarang,” ujarnya di Jakarta, Senin, 8 September 2025.

Token EDENA Melantai di Indodax

Photo :
  • Istimewa

 

PT Edena Capital Nusantara sendiri tengah mengembangkan platform aset keuangan digital yang akan mencatatkan Token EDENA di Indodax. Melalui platform tersebut, perusahaan menargetkan aliran investasi asing sebesar 10 miliar dolar AS pada 2026, naik hingga 50 miliar dolar AS pada 2027. 

 

Salah satu fokus utamanya adalah perdagangan kredit karbon agar dapat diperdagangkan secara global, di mana rencana strategis yang disiapkan mencakup peluncuran platform pada 2025 dengan fokus awal pada perdagangan kredit karbon.

 

“EDENA akan menjembatani modal global ke Indonesia melalui platform EDEX kami, memanfaatkan blockchain konsorsium Auronis untuk keamanan dan transparansi,” tambah Wook Lee.

 

Direktur PT Edena Capital Nusantara, Yayang Ruzaldy, juga menegaskan bahwa momentum ini penting untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah gelombang tokenisasi global. “Melalui keterlibatan pemangku kepentingan yang kuat dan teknologi kelas dunia, kami mengarahkan gelombang tokenisasi US$16 triliun ke Indonesia,” ujarnya.

 

Intinya, perdagangan karbon atau carbon trading merupakan mekanisme jual-beli kredit karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, baik di pasar regulasi maupun sukarela. Contohnya EU Emissions Trading System dan mekanisme internasional Pasal 6 Perjanjian Paris. 

 

Meski efektif secara biaya, sistem ini menghadapi tantangan transparansi dan efektivitas, sehingga keberhasilannya tergantung pada desain, pengawasan, dan integrasi kebijakan keberlanjutan.