5 Perbedaan Green Jobs dan Pekerjaan Lain yang Membuatnya Lebih Bernilai di Masa Depan

Ilustrasi Profesi Baru di Era Green Economy
Sumber :

Lifestyle – Istilah green jobs atau pekerjaan hijau semakin sering diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir. Konsep ini muncul seiring meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan, perubahan iklim, dan kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan.

Waspada! 7 Pekerjaan Paling Rentan Tersapu Resesi, Kamu Termasuk?

“Pekerjaan hijau” ini muncul sebagai profesi baru di tengah gelit dunia beralih menuju ekonomi sirkular yang berkelanjutan. Banyak negara, termasuk Indonesia, mulai mendorong terciptanya lapangan kerja yang bermanfaat secara ekonomi serta memberikan dampak positif bagi kelestarian bumi.

Namun, sebagian orang masih bertanya-tanya: apa sebenarnya yang membedakan green jobs dengan pekerjaan lain? Apakah sekadar pekerjaan yang berkaitan dengan lingkungan, atau ada kriteria khusus yang membuatnya berbeda? Untuk memahami hal ini, berikut ulasan definisi dan karakteristik yang diberikan oleh lembaga internasional seperti International Labour Organization (ILO).

1. Fokus Tujuan yang Berbeda

12 Profesi Green Jobs Jadi Rebutan Perusahaan Tambang Emas di Masa Depan dengan Gaji Miliaran

Perbedaan paling mendasar antara green jobs dan pekerjaan konvensional terletak pada tujuannya. Green jobs secara khusus dirancang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Pekerjaan ini berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, pelestarian sumber daya alam, serta adaptasi terhadap perubahan iklim. Sementara itu, pekerjaan lain pada umumnya berorientasi pada profit atau produksi, tanpa selalu memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.

2. Sektor Kerja yang Lebih Spesifik

Mengenal Profesi Dog Walker, Pekerjaan Unik yang Bisa Raup Miliaran Rupiah per Tahun

Pekerjaan hijau biasanya tumbuh di sektor-sektor tertentu yang erat kaitannya dengan keberlanjutan. Misalnya, energi terbarukan, pengelolaan limbah dan daur ulang, transportasi ramah lingkungan, pertanian organik dan berkelanjutan, hingga konservasi hutan dan laut. Sebaliknya, pekerjaan lain bisa muncul di berbagai sektor, baik industri, jasa, maupun perdagangan, tanpa tuntutan kontribusi langsung terhadap perbaikan kualitas lingkungan.

3. Dampak Terhadap Lingkungan

Inilah poin kunci yang membuat green jobs berbeda. Pekerjaan hijau secara nyata berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif terhadap bumi.

Contohnya, teknisi panel surya membantu menekan penggunaan energi berbasis fosil, atau pekerja daur ulang yang berperan dalam mengurangi volume sampah di TPA. Sedangkan pekerjaan lain bisa saja netral terhadap lingkungan, bahkan ada yang justru memperburuk kondisi alam, seperti industri dengan tingkat polusi tinggi.

4. Orientasi Sosial dan Ekonomi

Selain ramah lingkungan, green jobs juga memperhatikan aspek sosial dan kesejahteraan pekerja. Konsep pekerjaan hijau menekankan bahwa transisi menuju ekonomi hijau tidak boleh mengorbankan hak pekerja, melainkan harus menciptakan lapangan kerja yang layak, adil, dan inklusif. 

Di sisi lain, pekerjaan konvensional tidak selalu memiliki misi ganda ini. Banyak pekerjaan yang fokus pada produktivitas semata tanpa mempertimbangkan dampak sosial yang lebih luas.

5. Nilai Jangka Panjang

Perbedaan lain terletak pada nilai tambah yang dihasilkan. Green jobs mendorong terbentuknya ekonomi hijau yang lebih tahan terhadap krisis di masa depan.

Dengan memanfaatkan energi terbarukan atau menjaga keberlanjutan sumber daya alam, pekerjaan ini berkontribusi pada ketahanan ekonomi jangka panjang. Sebaliknya, pekerjaan lain bisa saja menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi berisiko menciptakan masalah lingkungan yang mahal untuk diperbaiki di kemudian hari.

Dari uraian di atas, jelas bahwa green jobs memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari pekerjaan lain. Pekerjaan hijau bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga menjadi bagian dari solusi atas tantangan global terkait lingkungan dan perubahan iklim. 

Green jobs fokus pada keberlanjutan, dampak positif terhadap bumi, sektor yang spesifik, serta nilai sosial-ekonomi yang inklusif menjadikan green jobs sebagai pilar penting dalam transisi menuju ekonomi hijau. Dengan semakin banyaknya peluang di sektor ini, green jobs layak dipandang sebagai karier masa depan yang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga warisan positif bagi generasi berikutnya.