Kementerian hingga Asosiasi Dorong Adopsi Bioplastik di Indonesia, Ini Manfaatnya Bagi Industri dan Pengurangan Sampah
- idnes
Dengan demikian, bioplastik bukan sekadar solusi lingkungan, melainkan juga penggerak ekonomi lokal. Tentunya, Kemenperin sudah memiliki Standar Industri Hijau untuk Kantong Bioplastik yang tertuang dalam Permenperin No 55/2020 sebagai bentuk upaya untuk mencirikan industri bioplastik sebagai industri hijau.
4. Memperkuat Ekosistem Industri Berkelanjutan
Bioplastik berperan penting dalam membangun ekosistem industri ramah lingkungan. Penggunaannya mendorong kemitraan strategis antara pelaku usaha, pemerintah, dan organisasi internasional. Komitmen ini terlihat dalam kolaborasi Asosiasi Material Berkelanjutan Indonesia (AMBI), Greenhope, dan Global Green Growth Institute (GGGI) yang didukung Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), dan Bappenas.
Langkah ini mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular, mengurangi ketergantungan pada plastik konvensional, dan mendukung pengembangan industri dalam negeri. Dengan percepatan adopsi bioplastik, Indonesia semakin siap mewujudkan pembangunan berkelanjutan sekaligus menekan timbulan sampah plastik.
Sejalan dengan sasaran Prioritas ke-11 pemerintahan Presiden Prabowo terkait pemanfaatan bioplastik dalam kehidupan sehari-hari perlu diupayakan sesegera mungkin. Pemerintah Indonesia berkomitmen dalam pengembangan bioplastik dan mendorong pertumbuhan industri bioplastik. Untuk mendukung tujuan pelestarian lingkungan hidup, percepatan penguraian alami menjadi kunci.
5. Mendukung Target Pengelolaan Sampah Nasional
Pemerintah menargetkan pengelolaan sampah mencapai 50 persen pada 2025, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Perpres 12/2025. Dalam konteks ini, Tommy mengatakan bioplastik menjadi bagian dari strategi hulu dengan inovasi material hingga hilir dengan Waste to Energy dan Refuse Derived Fuel.