Panduan Metode Envelope Budgeting: Menyusun Anggaran Keuangan Rumah Tangga Lebih Efisien
- Freepik
Jika amplop untuk hiburan sudah kosong sebelum akhir bulan, maka Anda harus menahan diri untuk tidak menambah pengeluaran di kategori tersebut. Sikap tegas dalam mengikuti aturan ini akan membantu Anda menghindari kebiasaan boros dan menjaga stabilitas keuangan.
5. Evaluasi Rutin
Terakhir, lakukan evaluasi rutin setiap akhir bulan untuk menilai apakah alokasi dana yang dibuat sudah berjalan efektif. Jika ternyata ada kategori yang terlalu besar atau justru terlalu kecil lakukan penyesuaian agar anggaran bulan agar lebih seimbang. Evaluasi penting guna memastikan envelope budgeting tetap relevan dengan perubahan kebutuhan rumah tangga dari waktu ke waktu.
Simulasi Penerapan Envelope Budgeting
Sebagai gambaran, berikut contoh pembagian persentase anggaran rumah tangga dengan penghasilan Rp10 juta per bulan:
- 40% Kebutuhan pokok (Rp4.000.000): makanan, listrik, air, dan kebutuhan harian.
- 20% Tabungan & investasi (Rp2.000.000): tabungan darurat, deposito, reksa dana, atau emas.
- 15% Cicilan & kewajiban (Rp1.500.000): kredit rumah, kendaraan, atau pinjaman.
- 10% Transportasi (Rp1.000.000): bensin, transportasi umum, atau perawatan kendaraan.
- 10% Pendidikan & pengembangan diri (Rp1.000.000): biaya sekolah anak, kursus, atau pelatihan.
- 5% Hiburan & gaya hidup (Rp500.000): rekreasi, makan di luar, atau belanja pribadi.
- Tentu saja, angka ini bisa disesuaikan dengan kondisi finansial dan prioritas masing-masing keluarga.